Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Bantah Intervensi Pencalonan Anies Baswedan pada Pilkada DKI

Kompas.com - 04/05/2017, 12:14 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membantah pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang menyebutkan ada intervensi Kalla pada pencalonan Anies Baswedan sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Namun, JK mengakui berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk memilih Anies.

"Saya kan ke luar negeri waktu itu. Tentu berbicaralah apa salahnya. Kita bicara dengan pimpinan partai agar semuanya hasilnya baik, negara aman, maju, dan damai. Coba sekarang? damai kan?" ujar JK, seusai meresmikan pembukaan Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017, di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Ia tak sepakat jika komunikasi yang dilakukannya disebut sebagai intervensi

"Kalau orang berbicara, emangnya intervensi? Masak saya tidak bisa bicara. Kalau saya bicara sama Anda, intervensi enggak? Enggak kan? Kalau orang berbicara kan boleh saja. Apa salahnya? Semua teman saya," kata dia.

JK mengatakan, siapapun punya hak yang sama untuk memilih dan dipilih dalam kontestasi demokrasi seperti pemilihan kepala daerah (Pilkada).

(Baca: Cerita Zulkifli Hasan soal Intervensi JK di Pencalonan Anies Baswedan)

"Rakyat, masyarakat itu siapapun di antara kita ada hak asasinya yang sangat penting. Hak untuk memilih dan dipilih," kata JK.

Terkait pencalonan Anies, menurut dia, keputusan yang tepat. Ia menilai, Anies adalah sosok yang mumpuni untuk memimpin Ibu Kota.

"Sehingga partai-partai tentu mengusulkan itu. Tentu saya juga mempunyai pandangan bagaimana negeri ini berjalan baik dan aman dan moderat," kata dia.

"Anies, orang yang sangat moderat didampingi pengusaha, orang punya pengalaman, orang dekat Jokowi. Dia (Anies) jubirnya (Jokowi) selama enam bulan mendampingi. Tidak ada orang paling dekat dengan Pak Jokowi selain Anies selama kampanye, tidak ada orang lain," lanjut Kalla.

"Karena itu orang paling tepat waktu itu agar negeri ini aman, maju, serta tidak ada fitnah hanya itu (Anies). Oleh karena itulah maka ya tentu saya bicara dengan teman-teman yang bersedia, sepaham dengan saya," tutup JK.

(Baca: Fadli Zon Bantah Intervensi Jusuf Kalla pada Pencalonan Anies)

Intervensi Kalla

Sebelumnya, Zulkifli mengungkapkan kisah di balik dipilihnya Anies untuk berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Menurut dia, sebelumnya nama Anies tidak masuk hitungan Prabowo, Gerindra, dan partai koalisi lainnya. Nama yang muncul sebagai pendamping Sandiaga adalah Yusril Ihza Mahendra dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Akan tetapi, kata Zulkifli, atas intervensi Kalla, Prabowo akhirnya menyetujui Anies sebagai calon gubernur. 

"Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensinya Pak JK. Saya kan suka terus terang. Pak JK boleh enggak ngaku, saya dengar kok teleponnya. Pak JK lah yang meyakinkan sehingga berubah lah," kata Ketua MPR RI itu.

Kompas TV Anies-Sandi Bentuk Tim Untuk Realisasikan Program Kerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com