Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Sumber Daya Laut Kunci Kesejahteraan yang Lama Diabaikan

Kompas.com - 07/05/2017, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan sumber daya alam laut merupakan kunci kesejahteraan masyarakat Indonesia yang telah lama diabaikan.

"Padahal kekayaan kita ada di laut, sumber daya alam kita ada di laut," kata Jokowi saat memberikan sambutan Puncak Budaya Maritim Pesta Laut Mappanretasi 2017 di Pantai Pegagan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada Minggu (7/5/2017), seperti dikutip Antara.

Menurut data pemerintah, potensi perekonomian sumber daya laut Indonesia bernilai sekitar Rp 17 ribu triliun setiap tahunnya.

Menurut Kepala Negara, sejauh ini bangsa Indonesia belum mengelola sektor kelautan dengan baik.

"Sumber daya alam laut merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, untuk meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat kita, merupakan kunci untuk keadilan rakyat Indonesia," ujar Presiden.

Saat mengawali sambutan, Presiden menyampaikan kebahagiaannya dapat hadir di Pesta Adat Mappanretasi di Kabupaten Tanah Bumbu.

(Baca: Jokowi Hadiri Puncak Budaya Maritim Pesta Laut Mappanretasi)

"Pesta adat ini menjadi bukti bahwa jati diri kita, bahwa karakter kita, bahwa budaya kita adalah kodrat dari bangsa dan negara kita Indonesia, yaitu bangsa maritim," ujar Presiden.

Melalui acara itu, lanjut Presiden, membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu sudah hidup harmonis dengan lautan.

Presiden didampingi Ibu Iriana Joko Widodo mengikuti prosesi penobatan adat berupa pengalungan kain adat dan penyematan ikat pinggang.

Presiden menerima Gelar Adat "Kapiteng Lau Pulo" yang diberikan oleh Ketua Lembaga Adat Tanah Bumbu Burhansyah.

(Baca: Jokowi, Duterte, dan Olly Dondokambey)

Setelah mengikuti prosesi adat tersebut, Presiden dan Iriana berjalan kaki menuju dermaga untuk melihat kapal-kapal yang akan berlayar.

Sejumlah pejabat tampak mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara itu, antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Kepala Staf Presiden Teten Masduki.

Kompas TV Presiden Jokowi: Hormati Proses Demokrasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com