Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Komisi II Imbau Semua Pihak Hormati Hasil Resmi KPU DKI

Kompas.com - 21/04/2017, 15:30 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi II Zainudin Amali yakin hasil resmi yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta tak akan berbeda jauh dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Berdasarkan hitung cepat, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul suara atas pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. 

"Sehingga hasil yang akan diumumkan oleh KPU pada Mei nanti saya kira jadi hasil final. Apalagi, pasangan Basuki dan Djarot sudah sampaikan selamat dan akui pemenang putaran kedua, Anies-Sandi," ujar Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/4/2017).

(Baca: Kata Kemenlu soal Pandangan MiringMedia Asing Terkait Pilkada DKI...)

Ia pun menilai pelaksanaan Pilkada DKI secara keseluruhan berjalan lancar meskipun ada beberapa hambatan seperti ketidaklengkapan daftar pemilih tetap (DPT) dan kekisruhan di beberapa TPS.

Namun, menurut politisi Golkar itu, itu merupakan hal yang wajar sebab hanya terjadi dalam skala kecil.

"Masyarakat harus bisa terima itu (hasilnya). Dinamika yang muncul sebelum putaran pertama dan kedua segera kita sudahi setelah tanggal 19 kemarin. Kita rangkai lagi hubungan sesama warga Jakarta," lanjut Amali.

Setelah mengetahui hasil hitung cepat pada Rabu (19/4/2017) sore, Ahok-Djarot langsung menerima kekalahan.

(Baca: Pilkada DKI dan Prospek Pencapresan Prabowo dan Jokowi Tahun 2019)

Pasangan petahana itu mengucapkan selamat kepada Anies-Sandi. Ahok dan Djarot juga berpesan kepada para pendukungnya untuk menerima hasil tersebut.

"Kepada pendukung kami, kami mengerti pasti sedih kecewa, tapi ngga apa-apa. Percayalah kekuasaan itu Tuhan yang kasih, Tuhan yang ambil," kata Ahok.

"Tak ada seorang pun bisa menjabat tanpa seizin Tuhan. Semua ngga usah terlalu dipikirkan," katanya lagi.

Kompas TV Pimpinan DPR mengapresiasi pelaksanaan pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com