Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Siapa Pun yang Menang Pilkada DKI Harus Bersikap Negarawan

Kompas.com - 19/04/2017, 19:41 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, siapa pun menjadi pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 harus menunjukkan sikap kenegarawanan dengan tidak melakukan hal-hal yang belebihan.

Pasangan yang kalah juga harus menunjukkan kelegawaan dan keikhlasan.

Menurut Wiranto, kalah-menang dalam kontes politik adalah hal yang biasa.

"Karena itu tentu para paslon yang kalah atau menang itu hal yang sangat lumrah, terutama yang menang juga harus menunjukkan suatu sikap-sikap yang negarawan, tidak melakukan hal-hal yang berlebihan," ujar Wiranto, melalui keterangan tertulis, seusai memantau perkembangan pelaksanaan Pilkada DKI di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2017).

Wiranto bersyukur Pilkada DKI putaran kedua berlangsung aman dan tertib.

(Baca: Ini Hasil Akhir Quick Count 4 Lembaga Survei untuk Pilkada DKI Putaran Kedua)

Dia mengapresiasi seluruh masyarakat yang telah menggunakan hak pilihnya dengan tertib dan teratur, serta membangun rasa aman.

Ia juga mengapresiasi penyelenggara pemilu dan aparat keamanan yang telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

"Perlu disyukuri bahwa pelaksanaan pilkada serentak untuk DKI Jakarta putaran kedua telah berlangsung dengan baik. Mudah-mudahan kondisi ini dapat terus kita pelihara dalam rangka keamanan, ketertiban seluruh indonesia, terutama DKI Jakarta," kata Wiranto.

Hasil quick count atau hitung cepat Litbang Kompas pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 selesai pukul 17.20 WIB.

Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dengan perolehan 58 persen suara.

Sementara itu, pasangan Ahok-Djarot memperoleh 42 persen suara.

Peneliti Litbang Kompas, Ratna mengatakan, hasil ini merupakan prediksi terkait hasil putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Untuk hasil resmi, harus menunggu perhitungan dari KPU Provinsi DKI Jakarta.

Quick count putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 Litbang Kompas kali ini mengambil sampel di 400 TPS yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan 227.954 pemilih.

Kompas TV Ahok: Kekuasaan Diberikan dan Diambil oleh Tuhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com