Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Medsos Tinggi, Berita "Hoax" Semakin Mudah Menyebar

Kompas.com - 18/04/2017, 13:29 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, penyebaran berita hoax atau berita bohong cukup marak di media sosial. Salah satu penyebab berita hoax cepat tersebar lantaran banyak masyarakat Indonesia yang mengakses media sosial dan menyebarkannya kembali melalui akun mereka.

"Kita tahu berita hoax enam bulan lalu cukup marak. Tapi kita perangi bersama, dan berita hoax realtif berkurang saat ini," kata Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo saat deklarasi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Kantor Dewan Pers, Selasa (18/4/2017).

Berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hampir 55 persen penduduk Indonesia atau sekitar 132 juta jiwa, merupakan pengakses internet.

Dari jumlah tersebut, 54 persen di antaranya pengguna Facebook dan 5,54 persen pengguna Twitter.

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Mohammad Fadil Imran mengatakan, hampir 91 persen berita hoax yang disebar memuat konten sosial dan politik.

"Bagaimana kita menanganinya? Kita sudah memiliki UU ITE. Kalau kita temukan ada pelanggaran mita akan tindak," ujarnya.

Sementara itu, Public Policy Lead Twitter Indonesia Agung Yudha mengatakan, di era generasi milenial, masyarakat lebih banyak membaca informasi dari media sosial dari pada koran. Persoalan lain yaitu maraknya muncul media palsu di dunia maya yang kerap kali memunculkan berita bombastis melalui judul berita.

"Jadi kalau dulu musuh kita spam, sekarang enggak cuma itu, tambah hoax. Dan sekarang ada mobilisasi hoax," kata dia.

Ia pun berharap, masyarakat turut berperan aktif dalam mengurangi peredaran berita palsu, khususnya di Twitter. Menurut dia, Twitter secara tegas melalui term of service yang diberikan kepada pengikutnya melarang penyebaran berita palsu.

"Jangan segan untuk laporkan," ujarnya.

Kompas TV Anggota Polsek Warudoyong, Sukabumi, Iptu Ade Hidayat, melaporkan seorang netizen bernama Sigit Anggoro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com