Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekecewaan Jokowi Usai Melihat Nilai Investasi Arab Saudi di China...

Kompas.com - 13/04/2017, 14:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke China, beberapa waktu lalu rupanya bikin hati Presiden Joko Widodo gelisah. Bahkan, menuai kekecewaan.

Perasaan itu disampaikan Presiden Jokowi di sela sambutannya di Pondok Pesantren Buntet, Desa Buntet, Kecamatan Astanaja Pura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017).

Curhatan Jokowi diawali dengan cerita bagaimana dirinya menyambut kedatangan Raja Salman di Istana Kepresidenan Bogor, 1 Maret 2017 lalu.

"Pertama kali datang ke Istana Bogor, sudah kami siapkan dengan baik, rapi. Tapi Allah ternyata berkehendak lain. Begitu beliau masuk ke Istana, hujan turun deras sekali," ujar Jokowi di hadapan lima ribuan warga pondok.

(Baca: Lobi Presiden Jokowi dan Investasi Arab Saudi)

"Tapi enggak apa-apa. Itu namanya hujan berkah ya," lanjut dia.

Di Istana Bogor, Jokowi menyambut Raja Salman secara maksimal. Saat hujan, Jokowi memayunginya hingga kebasahan.

Selain itu, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jokowi juga menyupiri Raja Salman dengan golf car mengitari Istana.

Namun, saat Raja Salman bertandang ke Negeri Tirai Bambu, nilai investasi Arab Saudi di China rupanya jauh lebih besar ketimbang investasi di Indonesia.

"Investasi Saudi ke Indonesia Rp 89 triliun. Tapi ya saya lebih kaget saat beliau ke Tiongkok, ke China yang beliau tanda tangani Rp 870 triliun," ujar Jokowi.

(Baca: China dan Saudi Teken Sejumlah Kesepakatan Bernilai Rp 866 Triliun)

"Wah, padahal saya itu sudah mayungi pas hujan. Saya juga sudah nyupiri keliling Istana. Itulah rasa kecewa saya, meski sedikit saja. Sangat sedikit, ya," ujar Jokowi.

Kegelisahan hati Jokowi itu disampaikan ke salah satu Pangeran Arab Saudi. Kepada pangeran itu, Presiden Jokowi menyampaikan harapannya agar investasi Saudi di Indonesia lebih tinggi lagi.

"Saya telepon Pangeran. Mudah-mudahan Indonesia mendapatkan yang lebih daripada China," ujar Jokowi.

Kompas TV Meskipun paspamres turut mengawal tamu kenegaraaan namun biasanya para tamu negara khususnya setingkat presiden sudah tentu membawa pasukan pengamanannya tersendiri. Salah satunya yang menjadi perhatian netizen dibalik kedatangan Raja Salman yakni Al-Fagum. Pengawal Raja Salman ini mempunyai pesona yang mampu membuat orang kagum

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Nasional
KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

Nasional
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com