Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler: Kisah Budak Seks ISIS, Rencana Aksi 313, dan DP 0 Persen

Kompas.com - 30/03/2017, 06:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita Kompas.com yang masuk terpopuler pada Kamis (30/3/2017) pagi ini cukup beragam, dari berbagai desk.

Ada kisah budak seks ISIS dari desk internasional, petani yang ditemukan di perut ular piton dari desk regional, KPI hentikan sementara siaran "Dahsyat" dari desk entertainment, juga tentang wacana calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan DP 0 persen yang bisa membangkrutkan Jakarta dari desk properti.

Berikut 5 berita terpopuler Kompas.com yang layaknya anda tahu pagi ini:

1. Kisah budak seks ISIS

Harian Mirror, Inggris, Selasa (28/3/2017), melaporkan, mantan budak seks militan ISIS berusia 27 tahun itu diculik dua tahun silam di kampungnya, tepatnya ketika Farida berusia 25 tahun. 

 

Setelah militer Irak semakin kuat menekan pemberontak ISIS, Farida memanfaatkan peluang untuk melarikan diri ke arah tentara Irak yang sedang mengepung para bandit tersebut.

Ia diam-diam mengendap keluar dari mobil penyanderanya saat tentara Irak yang didukung Amerika Serikat melancarkan serangan udara di Mosul barat.

Menurut Farida, istri dari militan ISIS itu "juga ingin melarikan diri", sehingga mereka bersama-sama bersekongkol dengan tentara Irak untuk membunuh militan bejat tersebut.

Menurut dua wanita itu, mereka berhasil berkomunikasi dengan tentara Irak dan menggambarkan posisi yang tepat tentang posisi mobil militan ISIS itu.

Serangan udara pun menyasar mobil itu setelah keduanya bisa melarikan diri ke arah yang mendekati posisi tentara Irak.

"Kami bersembunyi selama delapan hari, sehingga orang-orang berpikir kami telah tewas di dalam mobil itu," kenang Farida, yang baru saja kembali ke rumahnya di wilayah Kurdi.

"Kemudian kami melarikan diri," kata Farida yang mengalami luka batin dan beban psikologis setelah mengalami apa yang dia lalui dalam situasi yang ia sendiri sebut “seperti binatang” itu.

Penasaran bagaimana cerita tentang Farida berikutnya, silakan klik Kisah Budak Seks ISIS: Kami ibarat Binatang dan Dijual di Pasar Ternak

 

2. Petani ditelan Piton 4 meter

KOMPAS.Com Akbar (25 Tahun), Seorang Petani Asal Dusun Pangerang Desa Salubiro Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat Tewas setelah dililit dan ditelan ular piton sepanjang lebih dari empat meter, Senin malam (27/3).
Akbar (25), seorang petani asal Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, tewas ditelan ular piton sepanjang lebih dari 4 meter.

 

Warga menemukan korban masih lengkap dengan pakaiannya setelah menangkap dan membedah ular tersebut.

Puluhan warga membedah ular tersebut setelah menangkap dan menyeret ular piton yang tersebut dari sebuah padang rumput di kawasan perkebunan sawit di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Senin (27/3/2017) sekitar pukul 21.00 Wita.

Awalnya, Akbar pamit menuju kebun sawit miliknya di Desa Salubiro pada Minggu (26/3/2017) sekitar pukul 09.00 Wita, untuk memanen sawit. Namun, hingga keesokan harinya, korban tak kunjung pulang.

Bagaimana akhirnya Akbar ditemukan? Baca selengkapnya di sini Seorang Petani Ditemukan Tewas di Perut Ular Piton Sepanjang 4 Meter

 

3. DP 0 persen bisa membuat bangkrut Jakarta?

Dok. Jobplanet Ilustrasi membeli rumah
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memaparkan program uang muka atau down payment (DP) 0 persen atau 0 rupiah.

Dalam debat di salah televisi swasta, Senin (27/3/2017) malam, Anies menegaskan program tersebut tidak membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membayar seluruh pembelian rumah oleh masyarakat, melainkan hanya DP-nya saja.

"Kalau harga rumah Rp 350 juta maka masyarakat DKI Jakarta harus bayar DP Rp 52 juta dan itu yang mau kami hilangkan, kami ringankan," kata Anies.

Namun, menurut pengamat perumahan yang juga Dosen Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SKPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB), Jehansyah Siregar, DP 0 Persen tidak jelas.

Selain itu, DP 0 Persen juga belum bisa dibilang program perumahan, melainkan hanya gimmick yang mencitrakan ingin meringankan cicilan rumah.

Nah, bagaimana bisa membuat bangkrut Jakarta? Lengkapnya di sini Pengamat Menilai DP 0 Persen Bisa Bangkrutkan Jakarta

 

4. Dahsyat RCTI kena sanksi KPI

DOK.PRIBADI/TWITTER Dahsyat
Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) memutuskan menjatuhkan sanksi administratif penghentian sementara program "Dahsyat" RCTI selama tiga hari.

Demikian ditegaskan KPI Pusat dalam surat sanksinya yang disampaikan ke RCTI, Jumat (24/3/17).

Dalam surat sanksi yang dikeluarkan KPI, penghentikan penayangan "Dahsyat" itu akan dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 19 bulan April tahun 2017.

“Selama menjalankan sanksi tersebut, RCTI tidak diperkenankan menyiarkan program dengan format sejenis pada waktu siar yang sama atau waktu yang lain, sesuai dengan Pasal 80 ayat (2) SPS KPI Tahun 2012,” tambahnya.

Seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi KPI Pusat, program yang ditayangkan di RCTI pada 8 Februari 2017 pukul 09.11 WIB dan 1 Maret 2017 pukul 08.49 WIB kedapatan melanggar aturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI.

 

Baca selengkapnya artikel ini: KPI Hentikan Sementara Siaran "Dahsyat" RCTI

 

5. Rencana aksi 313

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wirantoberharap aksi 313 atau 31 Maret 2017 bisa berjalan dengan tertib.

 

Wiranto mengaku tidak mempermasalahkan aksi tersebut asal dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

"Pada saat izin diberikan dan kemudian demo dilaksanakan dengan tertib dan mematuhi aturan itu, ya enggak ada masalah. Toh sehari-hari kita ada demonstrasi," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Mantan Panglima ABRI ini juga mengingatkan agar aksi tersebut tidak mengganggu, apalagi sampai menakut-nakuti masyarakat.

Selengkapnya: Wiranto: Aksi 313 Sudah Jelas Sasarannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com