Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kepalan Tangan Luhut Mengarah ke Cak Imin...

Kompas.com - 26/03/2017, 17:32 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Momen menarik terjadi ketika Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menjadi pembicara kunci pada Sekolah Kepemimpinan Gus Dur, Minggu (26/3/2017).

Luhut mendadak mengacungkan kepalan tinju ke arah Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, ketika pria yang akrab disapa Cak Imin itu membuka kegiatan.

Mulanya, Muhaimin menyinggung kepiawaian Gus Dur di dalam dunia politik. Di mata Muhaimin, Gus Dur adalah sosok yang selalu mengedepankan spirit keagamaan dan ketuhanan, kemanusiaan, keadilan serta persatuan dan kebersamaan.

“Belum lagi, Gus Dur ini juga punya versi berikutnya, yaitu kesejahteraan yang dari dulu jadi cita-cita kecilnya. Tidak pernah berhenti dari denyut nadi Gus Dur, bahkan sampai dia bikin bank kerja sama dengan konglomerat zaman Pak Harto,” ungkap Cak Imin.

Ketika Gus Dur menjadi Presiden keempat RI, Luhut sempat menjadi salah satu menteri di Kabinet Persatuan.

Namun, Muhaimin menyayangkan, kepiawaian Luhut di dunia politik saat itu, tidak seperti saat ini.

“Bayangkan kalau kehebatan politik Pak Luhut muncul saat Gus Dur jadi presiden, enggak mungkin jatuh jadi presiden,” seloroh Muhaimin.

Kelakar Cak Imin tersebut sontak membuat Luhut dan para peserta Sekolah Kepemimpinan Gus Dur tertawa.

Bahkan, Luhut sempat mengarahkan kepalan tinju tangan kanannya ke arah Cak Imin sembari tertawa.

Namun, Muhaimin tak berhenti sampai di sana. Ia kembali mengungkapkan kepiawaian Luhut ketika menjadi menteri di era Kabinet Kerja saat ini.

“Memang kehebatan Luhut itu muncul di akhir-akhir. Kayak jagoan, itu menang di akhir. Sayangnya dulu Pak Luhut dulu belum canggih mempertahankan Gus Dur,” kata Muhaimin.

“Akhirnya, kita-kita lah yang mempertahankan Gus Dur sampai 22 bulan jadi presiden. Tapi, ya lumayan lah,” lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com