Tugas partai politik adalah meredam kader, pendukung, dan simpatisan agar mereka lebih dewasa dalam menghadapi perbedaan pilihan politik. Sudah saatnya partai politik melakukan edukasi secara terstruktur kepada kader, pendukung, dan simpatisan sebagai bagian dari implementasi politik kebangsaan.
Tugas ormas dan berbagai institusi sosial lain adalah membangun kohesi sosial yang terancam ambruk oleh hiruk pikuk persaingan politik. Kerja sama pemerintah, partai politik, dan masyarakat ini diharapkan mampu meredam potensi konflik akibat suhu persaingan politik yang terlalu panas.
Untuk kepentingan jangka panjang, sudah saatnya dipertimbangkan agar persaingan politik tidak menggunakan sentimen agama. Ini tidak berarti bahwa agama tidak boleh terlibat dalam proses-proses politik. Kehadiran agama dalam proses-proses politik harus lebih diarahkan untuk memperkuat etika sosial-politik; bukan hanya menjadi alat mobilisasi suara.
Pemerintah dan DPR harus bekerja sama untuk merumuskan regulasi yang menjamin bahwa perebutan kekuasaan tidak bisa lagi mengeksploitasi simbol-simbol agama yang berpotensi membuat masyarakat menjadi terbelah.
Tanpa ada regulasi yang tegas, mengikat, dan hitam putih, kecenderungan hiruk pikuk Pilkada DKI Jakarta yang begitu gaduh akan terus terulang di masa-masa mendatang dan di tempat-tempat yang lain.
Agus Muhammad,
Direktur Moderate Muslim Society, Jakarta
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Maret 2017, di halaman 6 dengan judul "Meredam Konflik Pasca Pilkada".