Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2017, 19:31 WIB
Kompas TV Presiden dan Raja Salman menjumpai tokoh islam yang sebelumnya telah diundang ke Istana Presiden. Ada 36 nama tokoh Islam dari beberapa wilayah di Indonesia diundang untuk menemui Raja Salman. Dalam sesi ini, ke 36 tokoh agama islam ini diberi kesempatan untuk bertanya dan mengungkapkan sesuatu terkait kedatangan Raja Salman ke Indonesia.

Menurut Retno, kerja sama ini bernilai penting untuk jangka panjang sehingga akan tercapai nilai investasi yang lebih besar.

Pada bidang perdagangan dan investasi, Presiden Jokowi menginginkan agar ada kemudahan akses pasar, terutama produk halal, produk perikanan, obat-obatan, alat-alat kesehatan, tekstil, dan garmen asal Indonesia.

Presiden menyambut baik penandatanganan kerja sama pembangunan kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah, senilai 6 miliar dollar AS (Rp 80,2 triliun) oleh PT Pertamina dan Aramco, perusahaan minyak Arab Saudi.

Saat pertemuan bilateral, kedua pemimpin membahas sejumlah proyek yang ditawarkan Indonesia, di antaranya pembangunan kilang minyak di Balongan, Dumai, dan Bontang. Mereka juga membahas tawaran investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Jambi, jalan raya, sumber air bersih, dan perumahan.

Ketertarikan Arab Saudi menanamkan investasi di Indonesia tidak lepas dari stabilitas ekonomi dan politik. Hal itu menjadi modal penting Indonesia sehingga menarik bagi investasi.

Keunggulan lain, Indonesia memiliki bonus demografi yang akan menjadi motor pertumbuhan berkelanjutan.

”Tidak salah mereka jika melihat Indonesia relatif stabil dalam bidang ekonomi,” kata Retno.

Isu politik dunia

Menteri Negara Urusan Luar Negeri Arab Saudi Nizar bin Obaid Madani mengatakan, kunjungan ini menjadi momentum penting persahabatan dan persaudaraan kedua negara.

Di bidang ekonomi, Arab Saudi tertarik menanamkan investasi pada sektor infrastruktur dan perumahan. Kedua negara juga membicarakan persoalan politik, salah satu isu tentang Palestina.

Kedua pemimpin sepakat mencapai solusi yang adil dan benar-benar menyelesaikan persoalan bangsa Palestina. Kedua pemimpin menganggap pentingnya kedaulatan bagi sebuah negara, seperti Palestina.

Sebelum jamuan makan siang kenegaraan yang diselenggarakan untuk menghormati Raja Salman di Istana Bogor, Presiden menyampaikan, Indonesia tidak akan melupakan peran Arab Saudi sebagai salah satu negara yang pertama mengakui kedaulatan RI tahun 1947.

RI dan Arab Saudi merupakan negara besar yang memiliki pengaruh penting di kawasan sehingga selayaknya keduanya meningkatkan kerja sama.

Di luar persoalan ekonomi, Indonesia menegaskan pentingnya penyelesaian konflik di Timur Tengah dengan cara damai. Kedua negara menekankan pentingnya memajukan Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta.

Seusai pertemuan bilateral, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menepis kekhawatiran paham radikal masuk ke Indonesia setelah kerja sama ini dijalin.

Menurut Lukman, Arab Saudi justru memiliki pandangan yang sama dengan Indonesia untuk menampilkan wajah Islam yang moderat dan menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia.

”Saya pikir tidak. Sebab, kerja sama ini titik tekannya pada penguatan ekonomi. Indonesia dan Arab Saudi punya persepsi yang sama memerangi terorisme, radikalisme, dan ekstremisme. Kami menghormati dan menghargai perbedaan pandangan paham keagamaan mazhab,” kata Lukman saat ditanya soal radikalisme. (INA/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com