Pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana menilai, kebiasaan SBY menyisipkan dan menggunakan istilah dalam bahasa Inggris tak terlepas dari latar belakang pendidikannya yang tinggi.
SBY merupakan seorang jenderal TNI yang mengenyam pendidikan tinggi hingga jenjang S-3.
Ia juga diberi gelar profesor oleh Universitas Pertahanan Indonesia.
Tjipta mengatakan, umumnya pemimpin memang menggunakan bahasa nasional yang sehari-hari digunakan rakyatnya.
Namun, ada pula pemimpin yang senang menggunakan istilah-istilah dalam bahasa asing.
Penggunaan istilah asing tersebut juga dianggap bertujuan menunjukkan keunggulan dirinya.
“Misalnya saat Pak Harto (Soeharto) berpidato di hari peringatan Kopassus di Cijantung tahun 1984. Di situ dia menggunakan istilah jawa yakni 'tak gebuk' saat menghantam kelompok Petisi 50. Kelihatan dia sedang emosional,” ujar Tjipta saat dihubungi, Selasa (7/2/2017) malam.
Sementara SBY, menurut Tjipta, bisa saja ingin menunjukkan kepintarannya.
“Pada saat tertentu ingin show off, pemimpin pada saat tertentu memperlihatkan dirinya pintar. Maka meluncurlah istilah berbahasa asing. Pak SBY sering meluncur dari mulutnya istilah berbahasa Inggris. Kemungkinan terkait dengan pendidikan Pak SBY yang tinggi,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.