JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa target penyelesaian proyek light rail transit (LRT) di Jakarta dan Palembang tak boleh melebihi tahun 2019.
"Saya ingin memastikan bahwa pembangunan ini untuk LRT bisa selesai tepat waktu, 2018, atau ya mundur sedikit, masuk ke 2019," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas membahas proyek LRT di Kantor Presiden, Senin (6/2/2017).
"Karena kita tahu semuanya bahwa 2018 itu kita akan memiliki perhelatan olahraga berkelas internasional (Asian Games)," kata dia.
Jokowi memastikan akan terus mengecek progres proyek itu. Presiden ingin memastikan tidak ada lagi kendala di lapangan yang membuat pekerjaan itu menjadi molor.
Jokowi menambahkan, pembangunan LRT Jakarta dan Palembang yang bersifat lintas kementerian dan lintas pemerintah daerah harus dijadikan contoh bagaimana menggarap transportasi masal yang baik.
"Oleh sebab itu perlunya sinergi, kerja sama yang solid antara pusat dan daerah dan ke depannya ini akan menjadi role model kerja sama yang sangat bisa kita terapkan di kota lain," ujar Jokowi.
(Baca juga: Proyek LRT Jabodebek Telan APBN Besar, Pemerintah Cari Opsi Pembiayaan)
Diketahui, LRT dibangun di Jakarta dan Palembang.
Dari rencana tujuh rute, dua rute yang akan dibangun pertama yakni koridor satu dengan rute Kebayoran Lama-Kelapa Gading dan koridor tujuh dengan rute Kelapa Gading-Kemayoran-Pesing-Bandara Soekarno-Hatta.
Adapun, di Palembang LRT, lintas pelayanannya yakni Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II-Masjid Agung Palembang-Jakabaring Sport City.
Panjang trase 23 kilometer dilengkapi dengan 13 (tiga belas) stasiun dan 9 (sembilan) sub-stasiun, serta memiliki jembatan Sungai Musi dengan bentang sungai 350 meter.
(Baca juga: Jokowi Ingin Pembangunan MRT, LRT, dan Kereta Cepat Ada Alih Teknologi)