Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melintasi "Rumah Cendana", Kediaman Sang Penguasa Orba...

Kompas.com - 31/01/2017, 14:35 WIB
Sheila Respati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejuk dan rindang. Kira-kira seperti itulah suasana ketika memasuki Jalan Cendana seusai hujan mengguyur Jakarta, Senin (30/1/2017).

Pohon-pohon besar dan rindang yang usianya mungkin sudah puluhan tahun memayungi hampir seluruh bagian jalan lurus tersebut.

Pada era pemerintahan presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, jalan yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, tersebut mungkin tidak bisa sebebas itu dilalui.

Mendengar nama jalan tersebut juga menimbulkan rasa sungkan. Ini karena salah satu rumah di sana adalah kediaman Soeharto dan keluarganya.

Hingga saat ini, rumah tersebut masih berdiri kokoh di ruas jalan tersebut. Hanya, kediaman ini tidak sementereng dulu.

(Baca: Soeharto, dari Kemusuk ke Giribangun)

Rumah dengan arsitektur lama, bercat hijau, dengan pagar rendah berwarna kuning gading tersebut tampak lebih usang. Batu-batu alam berwarna abu-abu yang menempel di tembok pagar beberapa juga sudah terlepas.

Firdia Lisnawati Soeharto, Presiden Indonesia periode 1967-1998, yang meninggal pada hari Minggu, 27 Januari 2008,dan dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, keesokan harinya. *** Local Caption *** Former Indonesian President Suharto, supported by his daughter Siti Hardiyanti Rukmana, left, and an unidentified security guard, waves as he arrives at his residence on Cendana Street in Jakarta in this July 30, 1999 file photo. Former dictator Suharto, an army general who crushed Indonesias communist movement and pushed aside the countrys founding father to usher in 32 years of tough rule that saw up to a million political opponents killed, died Sunday, Jan. 27, 2008 file photo. He was 86.
Jika melihat dari depan, pohon-pohon di halaman nyaris menutupi pandangan mata ke pintu utama rumah tersebut.

Atap yang masih menggunakan genting lama terlihat mulai kusam. Memasuki halamannya, atmosfer rumah lama begitu terasa.

Tidak ada aktivitas berarti yang terlihat dari dalam rumah. Sepi dan gelap.

Meski demikian, masih terlihat, empat petugas berjaga di pos untuk memastikan keamanan rumah.

(Baca: Soeharto dan Perjalanan Rahasianya)

“Sekarang rumah kosong, enggak ada yang menempati. Namun, yang merawat rumah ada, karyawan-karyawan tinggal sini. Setiap hari, petugas keamanan jaga, bergantian,” ujar salah seorang petugas keamanan yang enggan disebut namanya, ketika berbincang dengan Kompas.com, Senin (30/1/2017).

Ia mengatakan, semenjak mantan presiden Soeharto menutup usia, tidak ada lagi sosok yang dapat disambangi. Tamu-tamu yang biasanya sowan ke Rumah Cendana pun semakin berkurang. Saat ini, bahkan, rumah tersebut hampir tidak pernah menerima tamu.

(Baca: Soeharto, Sosok Presiden yang Penuh Misteri)

Di rumah tersebut, kini sejumlah karyawan tinggal, mulai dari tukang kebun, petugas kebersihan, hingga petugas keamanan. Beberapa sudah mengabdi di rumah tersebut sejak era pemerintahan sang tuan rumah. Tugas mereka adalah merawat dan menjaga rumah.

Sesekali anak-anak Sang Jenderal berkunjung bergantian.

“Anak-anaknya kan rumahnya juga sekitar sini. Sesekali nengok rumah, tetapi tidak tinggal di sini. Bu Mamiek sering datang ke sini melihat rumah,” ujarnya lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com