JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR RI Setya Novanto tak akan hadir dalam pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang akan dilangsungkan pada Jumat (20/1/2017) waktu setempat.
Namun, ia memastikan komunikasi keduanya akan lebih baik setelah Trump resmi dilantik.
"(Tidak hadir) karena ada tugas yang saya tidak bisa hindarkan di DPR yang sangat penting, maka saya perlukan di sini. Nanti setelah terpilih, sudah dilantik, tentu kami akan lakukan lebih intens," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Sejumlah harapan disampaikan Novanto terhadap Trump, misalnya dari segi investasi.
Novanto berharap hubungan kedua negara di bidang investasi menjadi lebih baik ke depannya. Ia meyakini itu sejak berbincang dengan Trump pada 2015 silam.
"Karena Donald Trump sangat menghargai bahwa Indonesia adalah negara Islam yang terbesar, jadi pada saat saya bertemu beliau betul-betul sangat menghargai dan ingin melakukan kerja sama," tuturnya.
Secara umum, dia berharap Trump mampu membawa dampak positif bagi Indonesia, termasuk membangun komunikasi yang lebih intensif dengan Presiden Joko Widodo.
Novanto sebelumnya pernah menemui Donald Trump saat kunjungan kerja DPR ke Amerika Serikat pada September 2015.
Ia bersama rombongan hadir di lokasi kampanye Trump dan diperkenalkan kepada publik.
Akibat kejadian itu, Novanto bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon sempat dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan dan mendapat teguran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.