Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal STIP, Kemendikbud-Kemenristek Dikti Diminta Tak Lepas Tangan

Kompas.com - 12/01/2017, 18:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Faqih meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tidak lepas tangan atas peristiwa penyiksaan taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran.

Meski di bawah asuhan Kementerian Perhubungan, menurut dia, bagaimana pun sektor pendidikan tetap tanggung jawab Kemendikbud dan Kemenristek Dikti.

"Semestinya harus ada koordinasi, sebab bagaimana pun sektor pendidikan leading sector-nya Kemendikbud dan Kemenristek Dikti," ujar Fikri di Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Kementerian Perhubungan, kata Fikri, hanya membuat aturan dan sistem kurikulum sesuai dengan materi pengajaran.

Namun, menurut dia, tanggung jawab pendidikan masih di bawah koordinasi dua kementerian tersebut.

Dengan adanya kejadian di STIP, Fikri mengingatkan Kemendikbud dan Kemenristek Dikti untuk mengusut permasalahan itu.

Namun, menurut Fikri, yang berwenang untuk menjatuhkan sanksi memang Kementerian Perhubungan. Dalam hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mencopot Ketua STIP Marunda.

(Baca: Ketua STIP Dicopot Usai Ada Taruna yang Tewas Diduga Dianiaya Senior)

Ia menegaskan hal ini tidak boleh terjadi lagi di kemudian hari. Jangan sampai masyarakat merasa tidak aman untuk menempuh pendidikan kejurusan seperti STIP atau Institut Pemerintahan dalam Negeri (IPDN).

"Jangan sampai berpikir lebih baik sekolah perguruan di bawah Kemenristek Dikti sehingga selamat. Jangan di tempat lain yang tidak selamat karena masih ada kekerasan," kata Fikri.

Seorang taruna tingkat 1 STIP, Amirulloh Adityas Putra (19), dilaporkan tewas dianiaya para seniornya pada Selasa malam.

Selain Amirulloh, lima rekan korban juga dikatakan mengalami luka dan memar akibat penganiayaan. Para korban luka dan memar yakni AF, IW, BBP, JS, BS.

Polisi menyatakan, enam korban penganiayaan tersebut dipanggil lima taruna tingkat dua untuk menghadap mereka di Gedung Dormitory Ring 4 Kamar M 205 Lantai 2, di STIP Cilincing.

Di kamar itulah mereka dianiaya lima taruna senior tingkat dua. Polisi sudah mengamankan lima taruna yang diduga sebaga pelaku itu.

Mereka berinisial SM, WH, I, AR, dan J. Masing-masing peran mereka kini sedang didalami petugas.

Kompas TV Sistem Pendidikan Semi-Militer Harus Dikaji Ulang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com