JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan melibatkan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan PT ASDP untuk melayani pelayaran ke Pelabuhan Muara Angke.
Hal itu dilakukan menyusul tewasnya 23 penumpang saat insiden terbakarnya kapal motor (KM) Zahro Express, Minggu (1/1/2017).
Budi menjelaskan, hal itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan serta keamanan di pelabuhan tersebut. Adapun KSOP Muara Angke saat ini telah dinonaktifkan.
PT Pelni akan mulai mengklasifikasikan kapal rakyat yang layak untuk beroperasi di perairan Muara Angke.
Jika nantinya di lapangan ditemukan kapal yang tidak layak, PT Pelni berhak untuk tidak memberikan izin berlayar bagi kapal tersebut.
"Dalam waktu pendek ini (Pelni) akan meneliti kapal-kapal yang beroperasi di sana. Jumlah kapal yang dinyatakan safe dan secure dan bisa melayani masyarakat kami kasih kesempatan, tapi jika tidak (layak) kami persilakan mereka tidak beroperasi," ujar Budi usai di RSPAD, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2017).
Seperti diketahui, Kapal Motor (KM) Zahro Express terbakar saat hendak menuju Pulau Tidung dari Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu pagi.
Dugaan sementara, penyebab kebakaran karena arus pendek dari mesin kapal. Dari data BNPB, jumlah penumpang yang meninggal akibat insiden ini sebanyak 23 orang.
Korban meninggal rata-rata mengalami luka bakar 100 persen. Pihak BNPB masih berusaha menyisir perairan di sekitar Muara Angke untuk menemukan korban yang masih hilang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.