Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Gus Dur di Mata Penyair Joko Pinurbo...

Kompas.com - 26/12/2016, 10:22 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Almarhum Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, dianggap sebagai pemikir yang melampaui zamannya.

Buah pemikiran Gus Dur pada masa lalu dinilai tetap relevan, bahkan jika dikaitkan dengan konteks kehidupan saat ini dan nanti.

Begitulah sosok Gus Dur di mata penyair Joko Pinurbo. Pria yang akrab disapa Jokpin ini mengungkapkan salah satu pemikiran Gus Dur yang kontekstual, yakni tentang perbuatan baik yang tanpa "pandang bulu".

Ia menjelaskan, seseorang yang ingin berbuat baik tidak perlu berpikir jauh mengenai latar belakang orang lain yang ingin dikasihinya itu, baik agama atau suku.

Begitu pula sebaliknya, seseorang yang menerima kasih sayang orang lain sedianya tidak membatasi diri bahwa kebaikan hanya boleh diterimanya jika diberikan oleh seseorang yang berlatar belakang yang sama dengan dirinya, baik agama atau suku.

"Saya ingat catatan dia yang sering dikutip, kalau kita berbuat baik kepada sesama, orang tidak perlu tahu dan enggak perlu bertanya agama kita itu apa, dan semestinya begitu," ujar Jokpin ditemui usai haul ke-7 Gus Dur di Kompleks Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2016) lalu.

Lebih jauh, menurut Jokpin, pemikiran Gus Dur itu menyiratkan sikap toleransi. Sikap ini tentu bisa dijadikan pegangan untuk menuju masyarakat yang damai, apalagi jika dikaitkan dengan negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan agama di dalamnya.

"Jadi, seakan-akan seluruh agama, suku, tercakup dalam pemikiran Gus Dur. Walaupun dia seorang kiai, seorang ulama Islam, pemikiran keagamaan dia itu mewadahi seluruh agama apa pun," ujarnya.

Catatan Redaksi:

Dalam rangka mengenang wafatnya Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid pada 30 Desember 2009, Redaksi Kompas.com akan menghadirkan sejumlah tulisan mengenai tokoh yang akrab disapa Gus Dur itu.

Pemikiran Gus Dur yang terbuka dan toleran diharap menghadirkan semangat persatuan bagi bangsa Indonesia.

Kompas TV Haul Gus Dur, Menebar Damai Menuai Rahmat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Eks Gubernur Babel: Kekayaan Alam dari Timah Berbanding Terbalik dengan Kesejahteraan Masyarakat

Eks Gubernur Babel: Kekayaan Alam dari Timah Berbanding Terbalik dengan Kesejahteraan Masyarakat

Nasional
Ditemani Menko Airlangga, Sekjen OECD Temui Prabowo di Kemenhan

Ditemani Menko Airlangga, Sekjen OECD Temui Prabowo di Kemenhan

Nasional
Megawati Diminta Lanjut Jadi Ketum PDI-P, Pengamat: Pilihan Rasional

Megawati Diminta Lanjut Jadi Ketum PDI-P, Pengamat: Pilihan Rasional

Nasional
Tarif Cukai Rokok Tinggi, Anggota DPR Usulkan Ada Klasifikasi untuk Produk UMKM

Tarif Cukai Rokok Tinggi, Anggota DPR Usulkan Ada Klasifikasi untuk Produk UMKM

Nasional
Megawati Diminta Lanjutkan Jadi Ketum, PDI-P Dianggap Butuh Figur Teruji

Megawati Diminta Lanjutkan Jadi Ketum, PDI-P Dianggap Butuh Figur Teruji

Nasional
Usia Pensiun Perwira Jadi 60 Tahun dalam Draf Revisi UU TNI , Puspen: Sudah lewat Analisis

Usia Pensiun Perwira Jadi 60 Tahun dalam Draf Revisi UU TNI , Puspen: Sudah lewat Analisis

Nasional
Kuota Haji Ditambah, Cak Imin: Gunakan dengan Sungguh-sungguh, agar Tak Timbulkan Kecemburuan

Kuota Haji Ditambah, Cak Imin: Gunakan dengan Sungguh-sungguh, agar Tak Timbulkan Kecemburuan

Nasional
Bantu Turunkan Risiko Stunting di Maluku Utara, Antam Luncurkan Program Antam G-Best

Bantu Turunkan Risiko Stunting di Maluku Utara, Antam Luncurkan Program Antam G-Best

Nasional
World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama

World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama

Nasional
DKPP Akan Panggil Sopir Ketua KPU soal Kasus Dugaan Asusila terhadap Anggota PPLN

DKPP Akan Panggil Sopir Ketua KPU soal Kasus Dugaan Asusila terhadap Anggota PPLN

Nasional
Menlu Desak Eropa Hentikan Konflik Palestina-Israel Lewat Solusi Dua Negara

Menlu Desak Eropa Hentikan Konflik Palestina-Israel Lewat Solusi Dua Negara

Nasional
Puspen Sebut Revisi UU Akan Sempurnakan TNI

Puspen Sebut Revisi UU Akan Sempurnakan TNI

Nasional
Jokowi Sebut Australia, Belanda, Jepang Dukung Indonesia Gabung OECD

Jokowi Sebut Australia, Belanda, Jepang Dukung Indonesia Gabung OECD

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Asisten Pribadi Sandra Dewi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Asisten Pribadi Sandra Dewi

Nasional
PP Tapera, Potongan Penghasilan 3 Persen Berakhir Saat Pekerja Pensiun

PP Tapera, Potongan Penghasilan 3 Persen Berakhir Saat Pekerja Pensiun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com