Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Siap Dicopot jika Pengungkapan Kasus Terorisme Terbukti Pengalihan Isu

Kompas.com - 16/12/2016, 09:51 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berani mempertaruhkan jabatannya jika penangkapan teroris terkait temuan bom di Bekasi terbukti hanya pengalihan isu.

Menurut dia, penangkapan tersebut merupakan hasil kerja pemantauan Densus 88 selama berbulan-bulan.

"Saya sendiri, kalau ini rekayasa, saya siap dicopot," ujar Tito di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/12/2016).

Tito menantang pihak-pihak yang menyangsikan kerja Polri untuk menunjukkan bukti bahwa pengungkapan terorisme adalah rekayasa.

Di sisi lain, Polri akan menindak tegas penyebar informasi yang menyatakan penangkapan itu adalah konspirasi.

(Baca: Jenderal Tito: Polri Bukan Sutradara untuk Mengalihkan Isu)

Justru, kata Tito, semestinya kinerja intelijen dan Densus 88 diapresiasi karena menggagalkan aksi bom bunuh diri di Kompleks Istana Kepresidenan.

"Kalau ada data, pelaku mengatakan ada rekayasa, fine, internal kita bila perlu saya pecat. Saya pun akan mengundurkan diri bila saya terlibat merekayasa," kata Tito.

Namun, jika hal itu tidak terbukti rekayasa, Tito meminta omongan tersebut dipertanggungjawabkan.

Tito pun meminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan wacana pengalihan isu itu.

"Jangan ngomong tanpa data dan berdasarkan opini saja. Kasihan aparat kita yang bekerja keras," kata dia.

Polri tengah menyelidiki adanya wacana yang menyebut bahwa temuan bom di Bekasi adalah pengalihan isu. Kepolisian tak ingin isu yang berkembang justru merugikan publik.

Polri mengungkap keberadaan kelompok terorisme yang hendak mengebom Istana Kepresidenan. Bom berkekuatan besar yang selesai dirakit itu ditemukan di Bekasi. 

Seusai penemuan bom tersebut, Densus 88 Antiteror Polri bergerak dan menangkap 12 tersangka di tempat berbeda. 

Polisi menyebut kelompok ini kerap berkomunikasi dengan Bahrun Naim, warga negara Indonesia di Suriah. 

(Baca: Diduga Terlibat Kasus Bom Bekasi, Seorang Wanita di Purworejo Ditangkap Densus)

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menganggap pemberitaan soal teroris tidak boleh dianggap remeh.

Wacana adanya pengalihan isu ini malah berpotensi membuat masyarakat menjadi lengah dan kewaspadaan menjadi rendah terhadap gerakan radikal. "Jangan sampai publik tidak waspada dan menganggap itu kondisi yang direkayasa," kata Boy.

Kompas TV Menguak Aksi Kelompok Teroris Bahrun Naim

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com