Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Sebut Terduga Teroris yang Ditangkap di Ngawi Perakit Bom Bekasi

Kompas.com - 11/12/2016, 22:49 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di di Dusun Gebang, Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

KF (22) ditangkap oleh tim Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Minggu (11/12/2016).

"Benar. Satu orang sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi. Sekarang sedang berjalan, dibawa ke Mabes," kata Boy saat dihubungi, Minggu (11/12/2016) malam.

Menurut Boy, KF merupakan bagian dari pelaku bom yang ditemukan di Bekasi. Bom rakitan seberat 3 kg ditemukan di kamar 104 itu di Perum Bintara Jaya VIII pada Sabtu (10/12/2016).

"(KF) salah satu yang merakit bom," ucap Boy.

Warga di sekitar tempat kejadian perkara menyebutkan, polisi menangkap KF saat mengendarai sepeda motor di perlintasan palang pintu kereta api Desa Walikukun atau sekitar 1 kilometer dari rumah orangtuanya.

(Baca: Seorang Pemuda Ditangkap Densus 88 di Ngawi)

Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polri Kombes Pol Awi Setiyono sebelumnya mengatakan, bom rakitan berdaya ledak tinggi itu tidak hanya dirakit oleh satu orang.

Selain KF, bom itu juga dirakit oleh MSN dan SY.

Tim Densus 88 telah menetapkan empat tersangka. MNS dan AS, ditangkap di flyover Kalimalang. DYN ditangkap di kontrakan kamar 104 di Perum Bintara Jaya VIII. Sedangkan SY diamankan di Dusun Sabrang Kulon, Matesih, Karanganyar.

Bom yang ditemukan di kawasan Bintara tersebut memiliki bobot seberat 3 kilogram berjenis TATP dan berbentuk rice cooker.

Bom ini memiliki daya ledak tinggi dengan daya penghancuran seluas radius 300 meter dan kecepatan 4.000 km/jam.

(Baca: Bom di Bekasi Disebut Bom Rice Cooker, Daya Ledak Tinggi)

Para terduga teroris diduga merupakan sel yang dibentuk oleh Bahrun Naim.

Adapun Bahrun merupakan warga negara Indonesia yang menjadi salah satu tokoh di Suriah setelah ia bergabung dengan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Kompas TV Kapolri Lakukan Koordinasi Ungkap Jaringan Bahrun Naim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com