Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal HAM, Kontras Sebut Pemerintahan Jokowi seperti Punya Kepribadian Ganda

Kompas.com - 10/12/2016, 15:54 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menilai pemerintah hanya mengumbar janji dalam penyelesaian masalah hak asasi manusia.

Haris menganggap, selama dua tahun pemerintahan berjalan, isu HAM tidak menjadi prioritas pemerintahan Jokowi.

"Pemerintahan seperti punya kepribadian ganda. Pernyataan tidak sejalan dengan praktik di lapangan," ujar Haris dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (10/12/2016).

Haris mengatakan, Jokowi hanya membuat pernyataan untuk menciptakan udara segar dan harapan bagi korban pelanggaran HAM. Salah satunya dalam penuntasan babak baru kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib setelah munculnya putusan Komisi Informasi Publik (KIP).

Putusan tersebut merekomendasikan agar pemerintah mengumumkan dokumen hasil investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) yang dibentuk di era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Pemerintah mengaku tak menyimpan dokumen itu. Namun, setelah salinannya diberikan oleh pemerintah terdahulu, kini presiden melalui Kementerian Sekretariat Negara mengajukan gugatan atas keputusan KIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.

"Dalam kasus Munir ada ketidaktertiban presiden. Laporan TPF itu hak publik dan harus dibuka," kata Haris.

Menurut Haris, isu HAM kalah "eksis" dibandingan dengan aura politik yang beberapa bulan terakhir mencuat. Terutama setelah munculnya kasus Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaha Purnama alias Ahok.

Semestinya, presiden bertindak sejak awal yang memicu munculnya gejolak ini, terkait kebijakan yang dianggap bertentangan dengan HAM, seperti penggusuran, dan pernyataan Ahok yang dianggap kasar.

"Pertarungan dua bulan terakhir pertarungan kekuasaan. Tidak merepresentasikan HAM," kata Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

Nasional
Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Nasional
Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Nasional
Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Nasional
Soal Pernyataan 'Jangan Mengganggu', Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Soal Pernyataan "Jangan Mengganggu", Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Nasional
BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Nasional
Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Nasional
Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Nasional
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Nasional
Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Nasional
Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com