Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Teroris, Laut di Pluto, dan Sertifikasi Gratis, Ini Berita Kemarin yang Patut Anda Simak

Kompas.com - 19/11/2016, 09:43 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com – Belanda dan Inggris melayangkan protes ke Indonesia karena hilangnya bangkai kapal perang negara itu di Laut Jawa, yang tenggelam pada Februari 1942. Protes dua negara itu menjadi berita yang populer pada hari Jumat (18/11/2017).

Berita lain yang  mendapat perhatian adalah penangkapan lima terduga teroris di Jakarta dan Bekasi, serta misteri tewasnya seorang model yang jatuh dari apartemen Kalibata.

Selain itu, informasi lain yang patut disimak adalah soal pengurusan sertifikat tanah yang bebas biaya mulai tahun 2017 dan kemungkinan adanya laut di Pluto.

Berikut 5 berita kemarin yang sebaiknya Anda simak:

1. Protes Belanda soal Kapal Perang

Belanda mengirimkan protes kepada Indonesia terkait dengan hilangnya bangkai kapal perang negara itu di Laut Jawa, yang tenggelam pada Februari 1942.

Media Jerman, Deutche Welle, dalam edisi Kamis (17/11/2016), melaporkan, Menteri Pertahanan Belanda Jeanine Hennis-Plasschaert telah melayangkan protes kepada Indonesia.

Kementerian mengatakan, tiga kapal marinir Belanda tenggelam di Laut Jawa dalam pertempuran dengan Jepang pada Februari 1942.

Dalam perang laut besar melawan Jepang di Laut Jawa tahun 1942, Belanda kehilangan 1.200 pelaut.

Kini, menjelang peringatan 75 tahun peristiwa itu, Belanda ingin merayakan dan mendirikan monumen peringatan.

Namun, ternyata bangkai-bangkai kapal itu sudah tidak ada di tempatnya ditemukan dulu. Padahal, hampir 15 tahun lalu, penyelam menemukan bangkai ketiga kapal itu di dasar Laut Jawa.

Tim penyelam hanya menemukan jejak-jejak tenggelamnya kapal, tetapi kapalnya sendiri tidak ada lagi.

Beberapa nelayan lokal mengatakan kepada televisi Belanda, kemungkinan bangkai kapal sudah ditarik ke darat dan dipereteli warga untuk dijual lagi.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. Penangkapan Teroris

AFP PHOTO/WAUNTARA Ilustrasi: Penggerebekan teroris di Bandung.
Detasemen Khusus 88 Antiteror kembali menangkap lima orang yang diduga terlibat dalam kelompok teroris.

Penangkapan dilakukan di daerah Jakarta Barat dan Kabupaten Bekasi, Jumat (18/11/2016), pada waktu hampir bersamaan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, penangkapan dilakukan setelah pengembangan penyidikan dalam kasus-kasus sebelumnya.

"Dugaan keterlibatan kelimanya masih kami periksa. Sementara ini, pemeriksaan masih berjalan," ujar Boy, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Sebanyak empat terduga teroris ditangkap di Kampung Lubang Buaya, Setu, Kabupaten Bekasi. Mereka berinisial S, AU, R, dan D.

Sementara itu, di daerah Kelurahan Semanan, Jakarta Barat, satu orang berinisial W ditangkap di rumahnya.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Misteri Tewasnya Model di Apartemen

Nibras Nada Nailufar Lokasi jatuhnya Desi Wulan Dari (19) di Apartemen Kalibata City, Tower Akasia, pada Rabu malam (16/11/2016)
Tewasnya seorang model bernama Desi Wulandari setelah jatuh dari lantai 9 Apartemen Kalibata City Tower Akasia pada Rabu (16/11/2016) malam masih menyisakan misteri.

"Desi enggak mungkin bunuh diri," kata kakaknya, Dian di rumahnya, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016) malam.

Kata Dian, adiknya yang berprofesi sebagai model itu bukanlah orang yang tertutup. Kemungkinan bunuh diri dengan loncat juga dimentahkan oleh Dian karena Desi adalah orang yang takut mati.

Desi selalu menceritakan masalah apa pun yang dihadapinya, bahkan hingga beberapa jam sebelum ia meninggal.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Sertifikasi Tanah Gratis Tahun 2017

www.shutterstock.com Di tingkat provinsi, biaya sertifikasi tanah masih dipungut meskipun untuk rakyat kecil. Selain itu, layanan untuk masyarakat kecil tersebut juga masih dibebankan dengan biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Kementerian Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memastikan masyarakat tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun guna menyertifikasi tanah milik mereka.

Kepastian tersebut datang setelah Kementerian ATR/BPN diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikkan target sertifikasi dari untuk satu juta menjadi untuk lima juta bidang tanah.

"Nah dengan kebijakan presiden pada 2017 nanti harus lima juta. Untuk biayanya semua ditanggung oleh pemerintah, artinya gratis buat masyarakat, tetapi negara yang menanggungnya," kata Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN M Noor Marzuki, dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (17/11/2016).

Kendati demikian, Noor mengakui bahwa dana di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 hanya cukup untuk sertifikasi dua juta bidang tanah atau sekitar Rp 700 miliar. Sementara itu, total kebutuhan untuk lima juta bidang tanah adalah sebanyak Rp 2 triliun.

Baca beritanya selengkapnya di sini.

5. Laut di Pluto?

NASA Wajah pluto ternyata berwarna-warni, terdiri dari biru pucat, kuning, dan merah gelap.
Hasil studi terbaru mengungkapkan bahwa di bawah permukaan beku pola berbentuk hati pada Pluto, kemungkinan tersimpan air yang setara dengan jumlah air laut di Bumi.

Penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Nature juga memasukkan Pluto ke dalam daftar dunia di Tata Surya yang diyakini memiliki lautan di bawah permukaan. Beberapa di antaranya, bahkan berpotensi menjadi habitat bagi kehidupan.

"Lautan Pluto, kemungkinan berupa cairan dan es, berada pada 150-200 km di bawah permukaan esnya, dan berkedalaman sekitar 100 km," kata Francis Nimmo, ilmuwan planet di University of California.

Ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology, Richard Binzel, mengatakan, karena lautnya tertutup oleh es yang sangat banyak, Pluto bukan kandidat utama bagi kehidupan.

"Tetapi harus berhati-hati untuk tidak mengatakan kata mustahil," ujarnya.

Temuan ini, kata Binzel, menunjukkan bahwa alam lebih kreatif dibanding yang kita bayangkan. Itulah sebabnya kenapa kami pergi dan menjelajah.

"Kami mencari tahu apa yang bisa dilakukan alam," katanya.

Meskipun jaraknya dengan matahari sekitar 40 kali lebih jauh dibandingkan Bumi, Pluto memiliki panas radioaktif yang cukup untuk menjaga air tetap cair. Panas ini berasal dari sisa pembentukannya 4,6 miliar tahun lalu.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com