Kepastian tersebut datang setelah Kementerian ATR/BPN diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikkan target sertifikasi dari untuk satu juta menjadi untuk lima juta bidang tanah.
"Nah dengan kebijakan presiden pada 2017 nanti harus lima juta. Untuk biayanya semua ditanggung oleh pemerintah, artinya gratis buat masyarakat, tetapi negara yang menanggungnya," kata Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN M Noor Marzuki, dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (17/11/2016).
Kendati demikian, Noor mengakui bahwa dana di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 hanya cukup untuk sertifikasi dua juta bidang tanah atau sekitar Rp 700 miliar. Sementara itu, total kebutuhan untuk lima juta bidang tanah adalah sebanyak Rp 2 triliun.
Baca beritanya selengkapnya di sini.
5. Laut di Pluto?
Hasil studi terbaru mengungkapkan bahwa di bawah permukaan beku pola berbentuk hati pada Pluto, kemungkinan tersimpan air yang setara dengan jumlah air laut di Bumi.
Penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Nature juga memasukkan Pluto ke dalam daftar dunia di Tata Surya yang diyakini memiliki lautan di bawah permukaan. Beberapa di antaranya, bahkan berpotensi menjadi habitat bagi kehidupan.
"Lautan Pluto, kemungkinan berupa cairan dan es, berada pada 150-200 km di bawah permukaan esnya, dan berkedalaman sekitar 100 km," kata Francis Nimmo, ilmuwan planet di University of California.
Ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology, Richard Binzel, mengatakan, karena lautnya tertutup oleh es yang sangat banyak, Pluto bukan kandidat utama bagi kehidupan.
"Tetapi harus berhati-hati untuk tidak mengatakan kata mustahil," ujarnya.
Temuan ini, kata Binzel, menunjukkan bahwa alam lebih kreatif dibanding yang kita bayangkan. Itulah sebabnya kenapa kami pergi dan menjelajah.
"Kami mencari tahu apa yang bisa dilakukan alam," katanya.
Meskipun jaraknya dengan matahari sekitar 40 kali lebih jauh dibandingkan Bumi, Pluto memiliki panas radioaktif yang cukup untuk menjaga air tetap cair. Panas ini berasal dari sisa pembentukannya 4,6 miliar tahun lalu.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.