Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI: Sejauh Ini Tak Ada Rencana Demo 25 November

Kompas.com - 16/11/2016, 20:25 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam DKI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin mengatakan, sejauh ini tak ada rencana demonstrasi lanjutan pada 25 November mendatang.

Wacana aksi demo tersebut muncul setelah demo 4 November 2016 yang menuntut proses hukum terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Sampai saat ini saya selaku pengurus FPI, sudah diwawancara beberapa kali bahwa FPI belum pernah menetapkan, memutuskan untuk aksi 25 November baik Ahok sebelum menjadi tersangka maupun setelah," ujar Novel, di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (16/11/2016).

(Baca: Ketum Pemuda Muhammadiyah Minta Kadernya Tak Lagi Demo soal Kasus Ahok)

Novel mengatakan, malam ini, FPI menggelar rapat rutin untuk menentukan langkah ke depan.

Kemungkinan, rapat ini juga akan membahas sikap mereka terhadap proses hukum Ahok setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka.

"Apakah lanjut demo atau Bela Islam III jadi, atau tunggu keputusan kasus Ahok selanjutnya," kata Novel.

(Baca: Muhammadiyah: Rencana Demo 25 November Sangat Spekulatif)

Novel mengatakan, wacana demo 25 November itu bukan digerakkan oleh FPI, melainkan oleh kelompok Islam yang lain.

Namun, tak tertutup kemungkinan aksi tersebut tetap berjalan dan FPI ikut serta di dalamnya.

"Yang pasti kami akan terus aksi, aksi, sampai Ahok dipenjara mungkin kami baru berhenti," kata Novel.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan mengimbau masyarakat agar tak melakukan aksi unjuk rasa pada 25 November 2016 mendatang.

Iriawan menyampaikan, saat ini proses hukum terhadap Ahok tengah berjalan.

Hingga saat ini, polisi belum menerima pemberitahuan akan adanya aksi demo lanjutan tersebut.

Kompas TV PP Muhammadiyah Apresiasi Penanganan Kasus Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com