Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Anak Balita Terluka akibat Pelemparan Bom Molotov di Samarinda

Kompas.com - 13/11/2016, 13:17 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigadir Jenderal Pol Agus Rianto, membenarkan kabar adanya pelemparan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu  (13/11/2016) pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Akibat ledakan itu, empat anak balita mengalami luka dan saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Abdul Muis.

"Korban empat orang anak balita. Korban sudah dibawa ke RS Abdul Muis," ujar Agus melalui keterangan tertulis, Minggu.

Menurut Agus, berdasarkan informasi awal yang diterima, terduga pelaku melakukan pelemparan bom ke arah area parkir gereja.

Selain mengakibatkan korban luka, peristiwa itu juga mengakibatkan kerugian materiil berupa empat unit sepeda motor rusak berat.

Pasca-ledakan, polisi telah menangkap orang yang diduga pelaku pelemparan bom molotov. Pelaku langsung dibawa ke kantor Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda untuk diperiksa.

(Baca: Terduga Pelempar Bom Molotov di Depan Gereja di Samarinda Ditangkap)

Sementara itu, tim Gegana dan Satuan Reserse sedang melakukan olah TKP di gereja tersebut.

"Pelaku sudah ditangkap dan sedang dilakukan pemeriksaan oleh Polresta, sedangkan tim Gegana dan Reserse sedang lakukan olah TKP," kata Agus.

Polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang tengah berada di lokasi dan mengamankan sisa barang bukti.

Sampai saat ini belum diketahui motif dari peristiwa pelemparan bom tersebut. (Baca: Tangkap Pelempar Molotov di Depan Gereja, Polisi Dalami Motif Pelaku)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com