Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yasonna Ajak Pusat Perbelanjaan Beri Ruang untuk Karya Narapidana

Kompas.com - 10/11/2016, 23:27 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menggelar pameran Napi Craft 2016. Pameran tersebut berlangsung selama empat hari sejak tanggal 10 November hingga 13 November.

Napi Craft 2016 menampilkan sekitar 360 produk unggulan narapidana yang terdiri dari produk fashion, kerajinan tangan, kuliner, dan mebel.

Produk narapidana itu berasal dari 23 Divisi Pemasyarakatan dan didukung oleh 50 mitra Usaha Kecil Menengah di Indonesia.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengajak pusat perbelanjaan untuk menampilkan karya hasil kreativitas narapidana.

"Saya ajak juga kalau bisa pusat perbelanjaan mau berikan ruang sebagai CSR untuk tempat jual barang kerajinan Napi Craft," kata Yasonna di Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Menurut Yasonna, kualitas produksi narapidana tidak kalah dengan hasil buatan pabrik. Ia pun menyebut produk buatan narapidana sebagai produk unggulan.

"Sebagain ada yang diekspor, kerja sama dengan pihak ketiga. Ini akan terus kami kembangkan. Pameran dalam skala besar ini dalam rangka menarik pihak ketiga yang mau kerja sama dengan pihak lapas," ujar Yasonna.

Yasonna menuturkan, sejak tahun lalu pihaknya telah berkomitmen untuk membuat lapas industri di seluruh Indonesia. Kegiatan itu, lanjut dia, menekankan kemandirian narapidana.

Yasonna menyebutkan, hasil pembinaan telah meningkatkan keterampilan narapidana. Ia mencontohkan, narapidana yang menjadi pelatih di Holand Bakery.

"Ada yang ahli memasak kue sudah menjadi pelatih di Holand Bakery. Ada yang jago mesin sudah di Astra. Ada lukisan yang bermutu bagus, nanti akan kami promosikan," ucap Yasonna.

Kompas TV Suksesnya Bisnis Mantan Napi Teroris- Big Bang Show
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com