Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump, Keluarga Muslim Ahok, dan Penolakan atas Djarot, Ini 5 Berita Kemarin yang Perlu Disimak

Kompas.com - 10/11/2016, 05:41 WIB

1. Trump menangi Pemilu Amerika

Dunia dibuat terkejut. Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.

Sebelumnya, tidak ada pengamat politik ataupun lembaga survei yang memprediksi kemenangan spektakuler miliarder kontroversial itu.

Calon presiden Partai Republik itu telah mengalahkan lawannya dari Partai Demokrat, mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton.

Kemenangan Trump dipastikan pada Rabu (9/11/2016) pukul 02.30 dini hari waktu bagian timur AS.

Sejumlah lembaga survei memproyeksikan kemenangan Trump di negara bagian Wisconsin yang memberikan 270 electoral votes yang diperlukan Trump untuk menjadi penghuni baru Gedung Putih.

Aroma kemenangan pebisnis yang lahir pada 14 Juni 1946 ini sudah mulai tercium setelah dia tanpa terduga menghancurkan benteng pertahanan "Blue Firewall" Hillary.

Trump membuat shock pendukung Hillary dengan meraih kemenangan meyakinkan di Wisconsin dan Pennsylvania yang selalu memilih capres Demokrat sejak Pilpres AS 1988.

Selengkapnya baca di sini

Ikuti perkembangan berita seputar Pemilu Amerika Serikat dalam topik ini.

 

Alsadad Rudi Andi Analta Amir (53), kakak angkat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat ditemui di sekitar Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).
2. Keluarga angkat Ahok yang muslim angkat bicara

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok punya kekerabatan angkat dengan keluarga Andi Baso Amir, salah satu keluarga muslim. Baso Amir telah lama wafat sejak 1990. Sedangkan istrinya, Misribu, wafat pada 2014.

Saat ini, anggota keluarga Baso Amir yang masih aktif berhubungan dengan Ahok adalah anak tertuanya, Andi Analta Amir (53).

Menurut Analta, ayahnya dan ayah Ahok, Indra Tjahaja Purnama, merupakan teman akrab. Keakraban itulah yang membuat ayahnya sudah mengganggap Ahok dan saudara-saudara kandungnya yang lain seperti anak sendiri. Begitupun sebaliknya.

"Ibu saya pernah cerita kalau ayah Ahok dan ayah saya sudah berikrar disaksikan ibu saya, 'kita saudara dunia akhirat. Anakmu anakku, anakku anakmu'," kata Analta saat ditemui di Sekretariat Tim Kampanye Ahok, di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).

Bagaimana kisah keeratan dua keluarga ini, silakan baca di sini.

Rachmat Nur Hakim/Kompas.com Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat berunjuk rasa
3. Fahri Hamzah dan Ahmad Dani dilaporkan ke polisi.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan musisi Ahmad Dhani yang juga calon wakil walikota Kabupaten Bekasi dilaporkan ke polisi terkait tindakan mereka saat aksi damai 4 November lalu.

Fahri Hamzah dilaporkan Barisan Relawan Jalan Perubahan (BaraJP) atas dugaan perbuatan penghasutan dan makar terhadap pemerintah. Selengkapnya baca di sini. http://nasional.kompas.com/read/2016/11/09/13081071/fahri.hamzah.dilaporkan.ke.bareskrim.polri

Sementara, Dhani dilaporkan ke polisi karena dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berorasi dalam unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 4 November 2016. Baca di sini.

Sebelumnya, Dhani juga dilaporkan oleh Laskar Rakyat Jokowi (LRJ) ke polisi dengan tuduhan yang sama. Baca di sini.

Sebaliknya, Ahmad Dhani juga melaporkan seorang pemilik akun Facebook ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik melalui media sosial.

Pemilik akun itu disebut menyebar fitnah karena pada status Facebook-nya ia menulis bahwa Dhani telah menghina Presiden Joko Widodo dalam orasi Aksi Damai 4 November 2016.

Baca di sini. 

Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani Petugas rescue dari DPPK Kota saat mengevakuasi mobil yang terbawa arus banjir Sungai Citepus, Pagarsih, Kota Bandung, Rabu (9/11/2016) malam. KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI
4. Bandung banjir lagi

Aliran Sungai Citepus kembali mengamuk pascahujan deras yang mengguyur Kota Bandung, Rabu (9/11/2016) sore. Derasnya aliran sungai yang meluap ke jalan membuat dua mobil terseret arus banjir.

Ceppy Setiawan Ketua RW 02, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar mengaku sempat melihat dua unit mobil terseret arus banjir.

"Mobilnya lagi parkir, lalu terseret arus. Yang satu Avanza masuk ke sungai, satu lagi Kijang nyangkut di depan rumah warga," kata Ceppi di lokasi kejadian.

Beberapa waktu lalu banjir serupa juga melanda Bandung. Selengkapnya baca di sini

Kompas.com/Robertus Belarminus Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersilaturahmi ke rumah tokoh Betawi, Haji Saman, di Jalan Haji Mading, Kembangan Utara, Jakarta Barat. Namun, dalam kunjungan tersebut, kedatangan Djarot kembali mendapat penolakan. Rabu (9/11/2016).
5. Lagi, massa tolak kehadiran Djarot

Sejumlah orang kembali menolak kehadiran calo wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat saat Djarot menemui tokoh Betawi, Haji Saman, di Jalan Haji Mading, Kembangan Utara, Jakarta Barat.

Saat Djarot tiba di sana, awalnya tidak ada aksi penolakan. Namun, beberapa saat kemudian muncul kelompok massa organisasi masyarakat (ormas) yang menolak kehadiran Djarot.

Sebelumnya, aksi penolakan terhadap kehadiran calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot juga terjadi di sejumlah tempat.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono, menyesalkan adanya aksi penolakan terhadap Ahok dan Djarot di Jakarta Barat.

Menurut Gembong, penolakan kampanye tersebut mencederai demokrasi. Selengkapnya baca di sini.

Saat berdiskusi dengan para pengunjuk rasa Djarot menyatakan bisa melaporkan penolakan para pengunjuk rasa itu kepada Bawaslu.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, Mimah Susanti, mengatakan, tidak boleh ada pihak yang menghalangi pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta berkampanye.

Dia merujuk penolakan dan penghadangan kampanye yang dilakukan kelompok massa terhadap pasangan Ahok-Djarot di sejumlah lokasi.

Mimah menegaskan, setiap pasangan cagub-cawagub memiliki hak berkampanye sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2016 tentang Kampanye.

Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com