Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Interpol Prioritaskan Penanganan Kejahatan Narkotika dan Terorisme

Kompas.com - 08/11/2016, 17:48 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejahatan narkotika dan terorisme kini menjadi ancaman global. Peredaran narkotika bahkan berjaringan menembus batas negara. 

Begitupun juga kelompok-kelompok radikal yang menyebar dan berkembang di banyak negara. Mereka berkomunikasi satu sama lain, menebar teror.  

Narkoba dan terorisme dinilai menjadi persoalan serius bagi dunia. Dan dua kejahatan itu, menjadi prioritas Interpol.

"Prioritas Interpol dalam penangan kejahatan yaitu obat terlarang dan kejahatan terorganisasi serta keamanan masyarakat dan terorisme," ujar Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul dalam siaran pers, Selasa (8/11/2016).

Interpol memiliki operasi khusus penanggulangan terorisme, yang dinamakan Operasi Infra Red dan Operasi Hawk.

(Baca: Hari Kedua Sidang, Interpol Bahas Strategi Perangi Terorisme dan "Cyber Crime")

Sementara untuk kejahatan narkotika, Interpol menjalankan Operasi Lion Fish.

Dua operasi itu dilakukan untuk mencegah dan memberantas kejahatan di level internasional. Selain dua hal di atas, cybercrime dan kejahatan berbasis teknologi lainnya juga menjadi sorotan Interpol.

Martin mengatakan, dunia maya bisa diakses dengan mudah oleh khalayak tanpa batasan ruang dan waktu.

Di samping itu, masalah perdagangan manusia, korupsi, dan lingkungan hidup juga menjadi fokus penanganan Interpol.

"Polri juga melakukan kerja sama dengan negara tetangga baik yang berbatasan darat maupun laut yang kemungkinan dapat disalahgunakan oleh para pelaku kejahatan," kata Martinus.

Untuk menangani kejahatan prioritas tersebut, negara-negara yang tergabung dalam Interpol saling terbuka memberikan akses informasi dengan menyediakan basis data.

Karena itulah kepolisian dapat mendapat informasi dari negara lain secara cepat dan akurat.

Basis data tersebut berisi berbagai informasi termasuk data buronan Internasional, data pelaku kejahatan Internasional, data dokumen perjalanan yang dicuri atau hilang, data kendaraan yang dicuri, dan lain sebagainya.

(Baca: Pada Hari Terakhir Sidang, Interpol Akan Pilih Presiden Baru)

Pada sidang Interpol ke-85, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah. Sidang ini rutin digelar setiap tahun.

Para delegasi yang dikirim ke Indonesia membahas isu-isu terkini seputar terorisme, kejahatan terorganisasi, dan kejahatan siber.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com