JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan pesan kepada pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
Pesan disampaikan dalam pidato seusai pelantikan Sumarsono.
Tjaho mengatakan, pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta menjadi barometer penyelenggaraan pilkada secara nasional. Untuk itu, kata Tjahjo, setiap dinamika di Pilkada DKI harus dicermati.
"Pemanasan para calon kepala daerah di Jakarta persiapannya sudah mulai setahun lalu. Ini dinamika yang harus dicermati," kata Tjahjo di kompleks Kemendagri, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
(Baca: Ahok Titip Pesan ke Plt Gubernur DKI, Jangan Ada Gesekan dengan Bekasi)
Tjahjo berharap pada masa kampanye semua pihak dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam koridor Pancasila.
Ia pun meminta kepada Sumarsono untuk terjun ke masyarakat menjaga stabilitas pelaksanaan Pilkada.
"Plt harus bisa bersama-sama polisi dan TNI turun ke bawah dialog ke masyarakat, ormas, parpol agar Pilkada demokratis. Dengan demikian hak politik masyarakat bisa terjaga dengan baik," ucap Tjahjo.
Menurut Tjahjo, kesuksesan penyelenggaraan pilkada 2017 menjadi tolok ukur pelaksanaan pemilu berikutnya.
Pada tahun 2018, Indonesia kembali akan melaksanakan Pilkada, sedangkan pada tahun 2019, Indonesia akan memilih calon anggota legislatif dan calon presiden dan wakil Presiden.
Hari ini, Tjaho mengangkat Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri Sumarsono sebagai pelaksana tugas (Plt) gubernur DKI Jakarta.
(Baca: Bisik-bisik Ahok dan Sumarsono yang Baru Dilantik Jadi Plt Gubernur)
Selain Sumarsono, Tjahjo juga mengangkat Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kementerian Dalam Negeri Nata Irawan sebagai Plt Gubernur Banten.
Sumarsono akan memimpin pemerintahan selama petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wagub Djarot Saiful Hidayat cuti kampanye.
Adapun di Banten, Nata Irawan akan memimpin pemerintahan selama Gubernur Banten Rano Karno menjalani cuti terkait Pilkada 2017.