Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lamborghini vs Ferrari dalam Sidang Jessica dan Dokumen Pembunuhan Munir, Ini Berita Kemarin yang Patut Anda Simak

Kompas.com - 22/10/2016, 07:20 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com – Dua merk mobil balap disebut-sebut dalam sidang kasus pembunuhan Mirna. Keduanya dipertaruhkan untuk mempengaruhi persidangan.

Kisah mobil Lamborghini dan Ferrari itu menjadi salah satu berita yang menonjol pada hari Jumat (21/10/2016).

Berita lain yang juga menarik adalah penolakan pengunjuk rasa terhadap Ahok yang akan meresmikan RPTRA. Mereka akan menerima siapa pun yang datang, kecuali Ahok.

Hal lain yang patut disimak adalah usaha pencarian dokumen pembunuhan Munir oleh Jaksa Agung yang kabarnya diterima oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Berita selanjutnya adalah soal penggabungan dua raksasa rokok dunia dan penemuan planet berselimut es di tata surya kita.

Mari kita simak 5 berita kemarin yang sebaiknya tidak Anda lewatkan:

1. Lamborghini vs Ferrari di Sidang Jessica

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin saat menyaksikan sidang saksi ahli terkait kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2016). Jessica merupakan terdakwa kasus pembunuhan Mirna dengan dugaan menaruh zat sianida ke dalam kopi yang diminum Mirna di Cafe Olivier, Grand Indonesia, Januari lalu.
Menyusul pernyataan pengacara Hotman Paris Hutapea yang rela menghadiahkan mobil Lamborghini miliknya, ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin, juga siap menghadiahkan mobil Ferrari baru milik dia.

Hotman bakal memberikan mobilnya pada orang yang dapat membujuk saksi ahli kasus kematian Wayan Mirna Salihin mencabut pernyataannya. Sedangkan Darmawan di sisi lainnya akan menghadiahkan Ferrari jika Amir Papalia datang dan bersaksi memberikan keterangannya.

Baca:  Alasan Hotman Paris Pertaruhkan Mobil Lamborghini pada Kasus Jessica

Sayembara ini terkait keterangan Jessica Wongso yang menyebut Papalia, wartawan yang bertugas di Divisi Hukum Kepolisian Indonesia, mengaku melihat suami Mirna, Arief Soemarko, memberikan uang kepada barista Kafe Olivier, Rangga Saputra, sebelum Mirna tewas.

"Kalau si Hotman Paris dia sayembara Lamborghini yang ketabrak itu, saya kasih Ferrari saya deh yang baru. Suruh tunjukin Amir, buktiin kalau memang si Arief ngasih duit Rp 140 juta. Ngomong enak aja," kata Darmawan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2016).

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. Resmikan RPTRA, Ahok Dihadang Pengunjuk Rasa

Alsadad Rudi Pimpinan pengunjuk rasa (bersorban) di Jalan Tebet Barat Raya, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2016) pagi, tampak bernegosiasi dengan aparat kepolisian. Mereka meminta agar diizinkan mendekat ke lokasi ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang tengah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pengunjuk rasa menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Jalan Tebet Barat Raya, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2016) pagi.

Mereka menyatakan hanya menolak Ahok secara personal dan tak mempermasalahkan pejabat lainnya yang datang. Pernyataan itu disampaikan salah satu pimpinan pengunjuk rasa, Syakir. Ia menyatakan penolakan terhadap Ahok disebabkan karena Ahok dinilai telah melecehkan ajaran agama.

"Mau wali kota silakan datang, kami sambut mereka. Kalau Ahok kami tolak. Jadi siapa pun boleh datang, kecuali Ahok. Wagub (Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat) boleh," kata Syakir.

Unjuk rasa di Jalan Tebet Barat Raya bersamaan dengan acara peresmian ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang ada di lokasi tersebut oleh Ahok. Aksi unjuk rasa hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi peresmian RPTRA.

Karena unjuk rasa itu, Ahok mengucapkan permintaan maaf kepada pejabat kepolisian dan TNI dari institusi setempat yang disebutnya kerap direpotkan dengan kedatangannya.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Jaksa Agung akan Cari Dokumen Pembunuhan Munir ke SBY

Kristian Erdianto Istri aktivis HAM Munir, Suciwati, saat memberikan keterangan terkait keputusan KIP atas dokumen TPF kasus pembunuhan Munir, di kantor Kontras, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2016). Komisi Informasi Pusat (KIP) menyatakan dokumen TPF Kasus pembunuhan Munir harus diumumkan ke publik.
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo akan mencari dokumen tim pencari fakta (TPF) perkara pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib yang diduga hilang di era pemerintahan presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

"Terpaksa kami akan menghadap Pak SBY," ujar Prasetyo di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Sebab, berdasarkan informasi yang dia terima, TPF saat itu telah menyerahkan dokumen asli ke SBY. Namun, penyerahan bukan ke Sekretariat Negara seperti yang selama ini dituduhkan pegiat HAM.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo untuk menelusuri keberadaan dokumen dari TPF kematian aktivis HAM Munir Said Thalib.

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Alexander Lay mengatakan bahwa dia justru mengetahui dari media massa bahwa laporan TPF kematian Munir itu dipegang oleh Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Raksasa Rokok akan Merger

Ilustrasi.
British American Tobacco (BAT) mengumumkan pada Jumat (21/10/2016) penawaran untuk mengambil kendali atas Reynolds American (RAI), perusahaan rokok dan tembakau terbesar kedua di AS.

Kedua raksasa rokok itu memiliki beberapa merek rokok terlaris di dunia, termasuk Pall Mall dan Kent.

Menurut BAT seperti dikutip dari CNN Money, memadukan BAT dan RAI akan dapat menciptakan perusahaan rokok terbesar di dunia dalam hal penjualan bersih dan laba operasional.

BAT sudah memiliki 42 persen saham RAI, namun berminat untuk membeli sisa 58 persen kepemilikan saham. BAT telah mengajukan penawaran kepada direksi RAI, namun keduanya belum mengadakan pembicaraan terkait hal itu.

Baca beritanya selengkapnya di sini.

5. Dunia Es, Planet ke-9 di Tata Surya

L. Calçada/ESO "Dunia es" L91 mengorbit begitu jauh dari matahari, mengorbit selama 20.000 tahun. Benda itu mungkin menjadi petunjuk keberadaan planet kesembilan.
Tata surya memiliki obyek ekstrem baru, L91. Bukan cuma namanya yang mungkin membuat dahi mengernyit, orbitnya pun demikian.

Benda yang sangat dingin hingga alamnya layak disebut "dunia es" tersebut mengorbit begitu jauh dari matahari sehingga satu tahun di sana setara dengan 20 milenium di bumi.

Jadi bayangkan. Kalau hidup di sana, rentang waktu sejak Piramida Giza dibangun hingga Facebook lahir belum genap setengah tahun.

L91 tak berada pada jarak lebih dekat dari 50 Satuan Astronomi (SA) atau 50 kali jarak bumi ke matahari. Jarak terjauhnya mencapai 1430 SA.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Nasional
Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Nasional
Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com