Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terorisme Dinilai Tetap Menjadi Ancaman Nyata

Kompas.com - 20/10/2016, 15:07 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Revisi Undang-undang (RUU) Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Arsul Sani mengatakan, terorisme tetap menjadi ancaman nyata meskipun pimpinan kelompok teroris, Santoso, sudah dilumpuhkan.

Hal itu disampaikan Arsul menanggapi ditemukannya benda yang diduga bom dan serangan terhadap Kapolsek Tangerang Kompol Effendi bersama dua anggota kepolisian lainnya di Tangerang, Kamis (20/10/2016) pagi.

Menurut dia, selama ini pola yang terbentuk justru selalu muncul jaringan baru setelah yang lama dilumpuhkan.

"Makanya kita harus memiliki rezim perundangan yang lengkap tapi tak membuka ruang terjadinya pelanggaran HAM untuk memberantas terorisme," kata Arsul, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, menambahkan, saat ini Pansus RUU Anti-terorisme berupaya menyusun undang-undang yang proporsional.

Ia mencontohkan praktik pemberantasan terorisme di Inggris dan Perancis.

Pada masa penahanan awal terhadap tersangka terorisme, hakim komisaris di sana berhak memutuskan masa penahanan untuk kepentingan penyidikan.

"Makanya prinsipnya di satu sisi kita butuh perluasan wewenang untuk menangani terorisme namun di satu sisi tetap saja kita tidak boleh melanggar HAM dalam penanganannya," lanjut Arsul.

Jajaran Polres Metro Tangerang menutup area depan sekolah Yupentek di Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Kamis (20/10/2016) pagi.

Pada pagi tadi, Kapolsek Tangerang Kompol Effendi bersama dua anggota kepolisian lainnya diserang oleh orang tidak dikenal.

Akibat kejadian tersebut Effendi, Iptu Bambang dan Iptu Heru mengalami luka tusuk.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, tepatnya di Pos Polisi Yupentek, Cikokol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com