Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Mantan yang Keras Kepala Itu Akhirnya Kembali Memimpin Kementerian

Kompas.com - 15/10/2016, 08:27 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com — Jumat (14/10/2016) kemarin di Jakarta ada dua peristiwa besar yang menjadi perhatian publik. Pertama, demo besar-besaran yang digelar organisasi kemasyarakatan untuk memprotes Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Kedua, pelantikan dua mantan menteri, yaitu Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar, menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Wakil Menteri ESDM.

Peristiwa kedua ini mengejutkan publik karena berita datang begitu cepat pada hari yang sama. Meskipun hari-hari sebelumnya sudah beredar rumor bahwa Arcandra Tahar akan dipanggil kembali menduduki jabatan di Kementerian ESDM, tak ada yang menyangka jika masih ada unsur kejutan lain.

Bagi Anda yang kemarin tak sempat mengikuti berita-berita kemarin, simak rangkumannya di bawah ini.

 

1. Ignasius Jonan-Arcandra Tahar, Dua Mantan Menteri yang Keras Kepala

Ihsanuddin Menteri ESDM yang Ignatius Jonan dan Wamen ESDM Arcandra Tahar pulang semobil usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2016)
Presiden Joko Widodo melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, sementara Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM.

Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2016) siang.

Tak ada pengumuman pengangkatan Jonan dan Arcandra sebelumnya. Keduanya langsung memasuki ruang pelantikan pukul 13.15 WIB. Jokowi lalu masuk ke ruangan pukul 13.30.

Setelah itu, keppres langsung dibacakan. Presiden langsung memimpin sumpah dan janji keduanya sebagai menteri dan wakil menteri.

Ignasius Jonan adalah mantan Menteri Perhubungan yang dicopot Jokowi dalam reshuffle Kabinet Kerja jilid II pada akhir Juli lalu.

Sementara itu, Arcandra adalah mantan Menteri ESDM yang dilantik Jokowi saat reshuffle Kabinet Kerja jilid II.

Namun, baru 20 hari menjabat, Arcandra dicopot Jokowi karena masalah kewarganegaraan. Ia diketahui memegang paspor Amerika Serikat.

Hampir dua bulan tugas menteri ESDM dipegang pelaksana tugas, yakni Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca selengkapnya di sini.

Presiden Joko Widodo meyakini, Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar mampu bekerja sama dalam menyelesaikan masalah pada sektor energi di Indonesia.

Jokowi menilai, keduanya memiliki kompetensi untuk memimpin Kementerian ESDM dan melakukan reformasi besar-besaran.

Bagi Jokowi, keduanya memiliki karakter berani.

"Saya tahu dua-duanya keras kepala, tetapi suka terjun ke lapangan," kata Jokowi seusai melantik Jonan dan Arcandra di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/10/2016).

Baca juga:

Jokowi: Jonan-Arcandra Keras Kepala, tetapi Suka Terjun ke Lapangan

Jonan dan Arcandra, Bersatunya "Para Mantan"...

2. Warga Thailand Berkabung, Wisatawan Diimbau Bersikap Santun

AFP PHOTO Raja Thailand Bhumibol Aduljadej.
Sejumlah kedutaan besar di Thailand telah menyerukan imbauan kepada para wisatawan untuk bertenggang rasa terhadap rakyat Thailand sehubungan dengan wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej.

Raja Bhumibol dipandang sebagai bapak bangsa. Pemegang takhta terlama di dunia itu meninggal pada umur 88 tahun, Kamis (13/10/2016), dan kepergiannya menimbulkan suasana perkabungan yang meluas.

Pemerintah menetapkan masa perkabungan resmi selama setahun dan menyeru rakyat untuk mengenakan busana warna hitam serta menghindari perayaan-perayaan selama 30 hari, seperti dilaporkan Reuters.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha sementara itu meminta kegiatan usaha agar tetap berjalan seperti biasa.

Kabinet menetapkan hari libur pemerintah untuk perkabungan pada Jumat (14/10/2016), tetapi bursa saham dan perbankan di Thailand tetap buka.

Kantor Luar Negeri Inggris mengeluarkan peringatan agar wisatawan Inggris yang bepergian ke Thailand menghormati perasaan rakyat setempat.

"Anda harus menghargai kepekaan rakyat Thailand pada saat ini, akses ke tempat-tempat hiburan, termasuk rumah makan, bar, dan kawasan pertokoan, mungkin akan lebih dibatasi, dan Anda harus berperilaku santun di tempat-tempat umum," demikian dilaporkan.

Baca selengkapnya di sini.


3. Rumah Mewah di Kemang Terancam Senasib dengan Rumah Kumuh di Kampung Pulo

Alsadad Rudi Salah satu bangunan di Kemang yang akan dibongkar karena dianggap melanggar garis sepadan sungai di Kali Krukut.
Normalisasi Kali Krukut di kawasan Kemang, Jakarta, akan segera dimulai. Dampaknya, 503 bangunan di kawasan tersebut akan dibongkar.

Bangunan-bangunan tersebut adalah bangunan yang sudah dinyatakan melanggar garis sempadan sungai karena berada di bantaran Kali Krukut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengadakan inspeksi ke kawasan tersebut pada Kamis (13/10/2016). Ia tampak memantau bangunan-bangunan yang akan dibongkar.

Dari pantauan di lapangan, kebanyakan bangunan yang dibongkar adalah bangunan permanen, dari mulai perumahan mewah penduduk, kantor, hingga bangunan untuk usaha.

Djarot mengakui, sebagian besar bangunan yang akan dibongkar di Kemang adalah bangunan yang memiliki sertifikat dan izin mendirikan bangunan. Karena itu, ia menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mencari cara untuk menekan agar pembebasan lahan tidak memakan banyak biaya.

Baca selengkapnya di sini.

4. Ahok: Tujuan Mereka Cuma Satu, Ahok Dipenjara Terus Enggak Ikut Pilkada

Kompas.com/ Ari Himawan Sarono Massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam Peduli Tegal, Jawa Tengah, embentangkan spanduk saat berunjuk rasa menuntut agar Ahok diadili karena pernyataannya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut gabungan ormas yang akan berunjuk rasa menentang dirinya merupakan pihak-pihak yang sudah lama menginginkan dirinya terkena kasus hukum.

Ia kemudian mencontohkan unjuk rasa yang pernah dilakukan pihak yang sama beberapa bulan silam.

Ahok menyebut, saat itu, unjuk rasa berisi tuntutan agar penegak hukum menetapkannya sebagai tersangka untuk kasus pembelian lahan RS Sumber Waras dan reklamasi Teluk Jakarta.

"Tujuannya cuma satu, gimana Ahok bisa masuk penjara, enggak ikut pilkada," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (14/10/2016).

Gabungan ormas yang berunjuk rasa pada hari ini ingin menyampaikan sikap mereka terkait pernyataan Ahok yang beberapa waktu lalu sempat menyebut isi dari Al Quran Surat Al Maidah ayat 51.

Beberapa hari lalu, Ahok menyampaikan permintaan maaf yang ditujukannya kepada umat Islam. Karena itu, Ahok merasa tidak perlu lagi menyampaikan permintaan maaf kepada ormas yang berunjuk rasa hari ini.

"Mereka kan enggak terima minta maaf. Masih demo kan," ujar Ahok.

Ahok menilai, kasus yang terjadi terkait pernyataannya itu harusnya sudah selesai dan tidak lagi diperpanjang.

Baca berita selengkapnya di sini.

5.  Mazda Motor Indonesia Tutup!

dok.MMI Busana wanita ini terinspirasi oleh desain mobil Mazda
PT Mazda Motor Indonesia (MMI) resmi tutup. Agen tunggal pemegang merek (ATPM) asal Jepang ini resmi mengakhiri bisnisnya di Indonesia pada Februari 2017.

Meski MMI sudah tidak beroperasi lagi, semua bisnis Mazda di Indonesia akan dialihkan ke Grup Eurokars. "Semua karyawan tidak ada yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja), dan bisnis Mazda dialihkan ke Eurokars," kata sumber internal perusahaan yang sengaja dirahasiakan namanya, Jumat (14/10/2016).

Dengan pengambilalihan oleh Eurokars, status Mazda di Indonesia berubah dari ATPM menjadi importir resmi dari Mazda Motor Corporation-Jepang.

Baca juga:

Mazda Motor Indonesia Alihkan Bisnis ke Eurokars

MMI Memang Tutup, tetapi Mazda Tidak Pergi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Nasional
KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com