Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Minta Pemerintah Konsisten Laksanakan Program "Tax Amnesty"

Kompas.com - 05/10/2016, 18:59 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Persatuan Pembangunan meminta pemerintah konsisten melaksanakan program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Program itu diyakini akan membawa dampak positif terhadap penerimaan negara dari sektor pajak.

“Hasil positifnya selain bertambahnya penerimaan pajak negara untuk APBN 2016/2017, juga memastikan perbaikan data wajib pajak,” kata Ketua SC Mukernas I PPP, Ermalena, melalui keterangan tertulis, Rabu (5/10/2016).

PPP, kata dia, optimistis program pengampunan pajak yang dijalankan pemerintah akan mampu menambah data base wajib pajak yang selama ini belum dimiliki pemerintah.

Hal ini akan memudahkan pemerintah menarik pajak dari para wajib pajak ini.

“Dengan ini, berorientasi pada meningkatnya rasio wajib pajak dan penerimaan negara dari sektor perpajakan,” ujar dia.

Hingga akhir September 2016, jumlah tebusan yang masuk pada periode pertama program tax amnesty mencapai Rp 97,3 triliun.

Adapun, target tebusan pada program tersebut hingga Maret 2017 yaitu sebesar Rp 165 triliun.

Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis bahwa program tax amnesty tersebut akan berhasil.

Namun, Kalla menyayangkan, jika dana yang direpatriasi oleh wajib pajak dari luar negeri masih kalah jauh dengan dana yang dideklarasi dari dalam negeri.

“Diharapkan semuanya fifty-fifty, repatriasi dalam negeri dan luar negeri,” kata Kalla, di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (3/10/2016).

Kalla mengatakan, saat ini jumlah dana yang telah dideklarasikan mencapai Rp 4.000 triliun.

Sementara, dana yang direpatriasi baru Rp 137 triliun. Adapun, target repatriasi dana hingga Maret 2017 sebesar Rp 1.000 triliun.

“Jadi masih kita harapkan dana dari luar negeri,” kata dia.

Kompas TV Tarif Layanan di Tiga Bandara Naik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com