JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan latihan perang Angkasa Yudha 2016 di perairan Natuna bukan sebagai ajang unjuk kekuatan TNI kepada negara lain dalam konflik Laut China Selatan.
"Itu bukan show off force," ujar Gatot usai upacara peringatan HUT TNI ke-71 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Gatot menuturkan, latihan perang di perairan Natuna sudah sering dilakukan oleh TNI. Dia mencontohkan, latihan perang Angkasa Yudha pernah juga dilakukan di perairan tersebut pada 2011.
"Jadi TNI sudah melakukan latihan di Natuna berulang kali. Kalau tidak salah, 2011 di Natuna kemudian bergiliran," ucap Gatot.
Gatot pun meminta publik tidak mengaitkan latihan perang di Natuna dengan konflik Laut Cina Selatan. Pasalnya, Natuna merupakan wilayah yang masuk dalam teritorial Indonesia. Atas dasar itu, sah-sah saja bila Natuna digunakan sebagai lokasi latihan perang TNI.
"Natuna adalah wilayah NKRI. Kita latihan di manapun juga di wilayah NKRI boleh saja," tambah Gatot.
Latihan perang Angkasa Yudha 2016 rencananya akan dipusatkan di Kabupaten Natuna. Uji kemampuan tersebut akan berlangsung pada 6 Oktober 2016 sebagai program TNI.