Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan 24 Jam

Kompas.com - 29/09/2016, 19:42 WIB

Ribuan santri Gontor memang berasal dari semua provinsi di Indonesia dan mancanegara, seperti Australia, Singapura, sampai Amerika Serikat. Penanaman karakter ini dirancang terencana dan dikawal dengan penegakan disiplin tegas dan konsekuensi yang jelas. Karakter anak dirawat setiap waktu oleh kiai dan guru yang juga berfungsi sebagai role model(uswatun hasanah).

Estafet nilai

Terlepas dari ketatnya kegiatan pendidikan 24 jam itu, mungkin yang paling menentukan keberhasilan Gontor adalah penggunaan software yang dikenal dengan Panca Jiwa. Setiap awal tahun ajaran, selama sepekan penuh, ribuan santri dan guru dikumpulkan bersama di aula untuk mendengarkan para kiai dan ustaz senior mengestafetkan nilai Panca Jiwa dan meng-install nilai-nilai ini di hati siswa. KH Hasan mengatakan banyak orang yang mewariskan nilai, tetapi nilai itu tidak dipakai dan disebarkan, Gontor tidak mewariskan, tetapi mengestafetkan sehingga bisa diteruskan.

Panca Jiwa yang diterapkan dengan sungguh-sungguh itu meliputi: jiwa keikhlasan, jiwa kesederhanaan, jiwa berdikari, jiwa ukhuwah islamiyah, dan jiwa kebebasan. Dari softwareini, Gontor berniat melahirkan generasi muda yang berbudi luhur, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas.

Pembentukan karakter

Di usianya yang ke-90 tahun, Gontor bisa menjadi success story bagaimana lembaga pendidikan yang mengutamakan pembentukan karakter akan menghasilkan manusia merdeka yang bermanfaat luas.

Tantangan buat Gontor adalah bagaimana para kiai dan guru senior bisa pula mengestafetkan pengelolaan pondok ke generasi penerus. Patah tumbuh hilang berganti. Jika berhasil, insya Allah di usia ke-100 tahun kelak, Gontor semakin bermanfaat.

Penulis Novel Negeri 5 Menara; Alumnus Pondok Modern Gontor; George Washington 
University; dan Royal Holloway, University of London

 

Versi cetak artikel ini terbit di harian "Kompas" edisi 29 September 2016, di halaman 7 dengan judul "Pendidikan 24 Jam"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com