Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roy Suryo: Di Internal Demokrat Sudah Beredar "Petisi Pemecatan Ruhut"

Kompas.com - 29/09/2016, 10:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, mayoritas pengurus Demokrat sudah gerah dengan sikap Ketua DPP Demokrat Ruhut Sitompul.

Menurut dia, hampir semua pengurus Demokrat ingin Ruhut dipecat dari partai.

"Sudah sangat keterlaluan ini. Bahkan di internal Whatsapp Group Partai Demorkat sudah beredar 'Petisi Pemecatan Ruhut' yang diamini oleh mostly anggota Partai Demokrat," kata Roy Suryo, saat dihubungi, Kamis (29/9/2016).

Roy mengatakan, kader Demokrat tidak hanya mempermasalahkan sikap Ruhut yang berseberangan dengan partai dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Mereka juga terganggu dengan pernyataan Ruhut di media yang menyerang pengurus Demokrat.

(Baca: Ruhut Sitompul: Kenapa Enggak Berani Pecat Aku?)

Terakhir, Ruhut juga menyerang Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, yang merupakan putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Mulai dari Bu Nurhayati, Pak Amir, Pak Syarief, saya, sekarang mas Ibas. Sudah sangat keterlaluan," kata dia.

Meski ada dorongan besar agar Ruhut dipecat, namun Roy Suryo menegaskan bahwa Demokrat akan tetap bekerja sesuai mekanisme yang ada.

Menurut dia, saat ini Dewan Kehormatan dan Komisi Pengawas Demokrat tengah bekerja untuk melakukan penegakan disiplin terhadap Ruhut.

"Insya Allah sudah akan segera ditentukan sanksinya," kata dia.

Ruhut siap dipecat

Ruhut Sitompul sebelumnya mengingatkan sejumlah kader Demokrat agar tak sembarangan bicara, menganjurkan agar ia mundur dari partai.

Partai Demokrat, kata dia, adalah milik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bukan milik kader-kader tertentu.

(Baca: Ibas Persilakan Kader Demokrat Mundur jika Tak Dukung Agus-Sylviana)

Hal tersebut menanggapi kritik beberapa kader Demokrat terkait dukungan Ruhut terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017.

Pilihan Ruhut berbeda dengan keputusan partai yang mendukung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Terakhir, Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mempersilakan kader Demokrat yang berbeda pandangan untuk mengundurkan diri atau menempuh jalan lain.

"Partai bukan milik dia atau keluarga. Jangan dia sembarang ngomong, nanti statement dia diketawain kodoknya Pak Jokowi yang ada di Istana Bogor," kata Ruhut, saat dihubungi, Rabu (28/8/2016).

Ia menegaskan siap dipecat jika pilihannya dianggap mengganggu partai.

Selama ini, lanjut Ruhut, SBY bersikap demokratis dan tak pernah memaksanya untuk mendukung calon tertentu pada Pilkada DKI.

Kompas TV Pembelotan Warnai Pertarungan Pilkada DKI (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com