Tudingan yang ditujukan pada anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd di Sumatera Utara, PT Lonsum tersebut didasarkan pada laporan Rainforest Action Network, organisasi advokasi hak-hak buruh Indonesia OPPUK, dan International Labor Rights Forum.
"Mereka mendokumentasikan pekerja anak, paparan pestisida yang sangat berbahaya, pembayaran di bawah upah minimum, ketergantungan jangka panjang pada pekerja sementara untuk mengisi pekerjaan inti, dan penindasan kegiatan serikat buruh independen di dua perkebunan PT Lonsum," kata Yuyun.
Dengan banyaknya tuduhan pelanggaran HAM terhadap rantai pemasok minyak sawit ini, Yuyun pun mendesak IOI Group dan pemasok pihak ketiganya menghormati hak-hak masyarakat atas tanah adat mereka.
"IOI harus memetakan lahan bersama masyarakat serta menegosiasikan kembali akses perusahaan dan penggunaan lahan tersebut sesuai dengan standar free prior and informed consent (FPIC) kepada masyarakat sekitar," kata Yuyun.
Selain itu, Yuyun pun mendesak IOI menghormati hak-hak pekerja.
"IOI juga harus mengatasi permasalahan eksploitasi dan perdagangan pekerja migran yang didokumentasikan dalam operasionalnya," tambah Yuyun.
Menanggapi hal ini, IOI Group mengakui laporan dari Greenpeace mengenai adanya pelanggaran kebijakan minyak kelapa sawit berkelanjutan oleh pemasok pihak ketiganya karena merusak lingkungan dan melanggar HAM.
"IOI juga berbagi analisa yang sama secara garis besar terkait tantangan industri dalam memastikan kepatuhan pemasok pihak ketiga," ujar Chief Executive Officer IOI Corporation Berhad, Dato’ Lee Yeow Chor dalam rilisnya, Selasa (27/9/2016).
Lee mengatakan, IOI setuju dengan saran Greenpeace untuk memantau pemasok pihak ketiga, memverifikasi kebijakan nol deforestasi dan tak adanya penanaman di lahan gambut, serta menggunakan ancaman sanksi komersial sebagai penerapan kebijakan IOI.
Menurut Lee, IOI sepenuhnya menerima tanggung jawab ini sebagai produsen dan pedagang minyak sawit.
"Dalam hal ini, IOI menerima tantangan Greenpeace untuk menggunakan suara dan pengaruhnya guna membantu mencapai hasil yang IOI dan Greenpeace inginkan," ucap Lee.
Oleh karena itu, lanjut Lee, IOI telah memanggil seluruh rekan pelaku industri untuk mencapai kesepakatan atas solusi suplai minyak kelapa sawit berkelanjutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.