Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Sempat Menolak Saat Agus Yudhoyono Diusulkan Jadi Cagub

Kompas.com - 25/09/2016, 17:30 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut sempat menolak saat putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, diusulkan sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.

Syarief mengatakan, nama Agus sendiri muncul dari usulan tiga partai lainnya, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan. Ketiga partai, kata dia, menilai Agus-lah satu-satunya sosok yang pantas menjadi calon gubernur DKI Jakarta 2017.

"Akan tetapi, Pak SBY enggak mau. Itu (Agus) yang terakhir saja, (nama) yang lain kita coba dulu," kata Syarief saat dihubungi, Minggu (25/9/2016).

Menurut Syarief, nama lain pun kemudian digodok. Partai Demokrat mengusulkan nama Yusril Ihza Mahendra, tetapi PKB, PAN, dan PPP menolak. Usulan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno juga tidak menemui titik temu.

(Baca: TNI AD: Mayor Inf Agus Harimurti Sedang Proses Pengunduran Diri dari Militer)

"Maka keadaan ini berlarut-larut. Nah, muncul lagi nama (Agus), akhirnya Pak SBY mengatakan, 'Keputusan bukan di tangan saya,'" ucap Syarief.

SBY pun akhirnya menelepon Agus yang sedang menjalani pendidikan militer di Australia. Begitu dihubungi di Australia, Agus kaget.

"Kok saya dipilih?" ujar Syarief menirukan reaksi pertama Agus.

"Setelah berpikir sejenak, kalau ini panggilan sejarah dan bangsa untuk kepentingan rakyat, dia siap, tetapi dia minta dia harus berhasil," ucap Syarief.

(Baca: Agus Yudhoyono: Hari Ini Hari yang Tidak Mudah, tetapi Bersejarah dalam Hidup Saya)

Sementara itu, untuk pendamping Agus, koalisi Demokrat, PKB, PAN, dan PPP pun memercayakannya kepada birokrat DKI, Sylviana Murni.

Mereka akan berhadapan dengan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI-P, Hanura, Golkar, dan Nasdem. Satu lagi adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.

Sebelumnya, sejumlah pihak menyesalkan langkah Agus, yang menjadi cagub DKI. Sebab, Agus yang masih berpangkat mayor harus mundur dari TNI.

Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai, sejumlah petinggi Partai Demokrat telah memengaruhi SBY untuk membunuh karier putranya.

"Kalau Agus menang, oke, aku salah. Namun, kalau kalah, selesai enggak dia? Aku enggak kebayang kalau Agus kalah, dibunuh kariernya oleh partai yang aku banggakan," ucap Ruhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com