Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Relawan dan Simpatisan Ahok-Djarot Akan Menjelma Jadi "People Power"

Kompas.com - 21/09/2016, 18:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi mengatakan, pendaftaran Basuki Tjahja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat sebagai sepasang bakal calon kepala daerah DKI Jakarta mengakhiri spekulasi yang berkembang selama ini.

Ia memastikan, semua partai dan simpatisan yang mendukung Ahok-Djarot akan menyukseskan keduanya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Sinergi dari Golkar, Hanura, Nasdem, dan PDI-P plus relawan dan simpatisan Ahok-Djarot insya Allah akan menjelma menjadi kekuatan people power dalam memenangkan kembali calon ini dalam memimpin Jakarta," kata Fayakhun, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (21/9/2016).

Menurut Fayakhun, ada upaya agar Golkar menarik dukungan dari Ahok.

Hal serupa juga menimpa PDI Perjuangan.

(Baca: Koalisi Lawan Ahok Siapkan Kejutan, Nama Anies Baswedan Jadi Pilihan)

Ia mengatakan, ada gerakan untuk memprovokasi partai berlambang banteng moncong putih itu untuk mengusung calon lain yang dianggap dapat menyaingi elektabilitas Ahok-Djarot.

"Provokasi dilakukan lewat berbagai cara, yang ilmiah, gerakan jalanan, lobi-lobi politik, dan sebagainya. Harus diakui bahwa itu hal yang sangat lumrah dalam demokrasi. Hanya, kami Partai Golkar tetap konsisten mendukung Ahok, begitu juga PDI-P kukuh mempertahankan (pencalonan) Ahok-Djarot," ujar dia.

Fayakhun mengklaim, Ahok-Djarot merupakan kandidat terbaik untuk memimpin Jakarta selama lima tahun ke depan.

Sejumlah perubahan telah dilakukan sepanjang memimpin Jakarta selama ini.

Perubahan itu mulai dari reformasi birokrasi hingga pelayanan kepada masyarakat.

"Juga, Ahok-Djarot adalah pemimpin yang paling dikehendaki oleh mayoritas rakyat Jakarta. Golkar menghormati suara rakyat," ujar dia.

Kompas TV Ahok: Semoga yang Dipertandingkan Program, Bukan SARA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com