PALMERAH, KOMPAS.com – Proyek reklamasi Teluk Jakarta yang sebelumnya dibatalkan secara permanen melalui keputusan tiga menteri, kini dinyatakan akan dilanjutkan lagi.
Kelanjutan proyek reklamasi itu menjadi salah satu berita “panas” pada hari Selasa (13/9/2016) yang sebaiknya Anda simak kelanjutannya hari ini.
Berita lain yang tak kalah menarik adalah soal pelarangan penggunaan ponsel Samsung Galaxy Note 7 dalam penerbangan di tanah air karena dikategorikan sebagai barang berbahaya.
Ada juga berita mengenai hasil survey CSIS yang memunculkan Joko Widodo sebagai tokoh terkuat di Indonesia dalam pilpres, sementara elektabilitas Prabowo Subianto justru menurun.
Tema lain yang juga menjadi perbincangan adalah soal tuduhan pemerkosaan yang dilakukan Gatot Brajamusti, serta pengusiran pasukan khusus AS dari beberapa wilayah di Filipina oleh Presiden Duterte.
Berikut lima berita hari Selasa kemarin yang sebaiknya Anda simak.
1. Kelanjutan Reklamasi Teluk Jakarta
Keputusan itu diambil usai rapat bersama yang diadakan jajaran Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
"Tidak ada alasan bagi kami untuk tidak melanjutkan reklamasi di Pantai Utara Jakarta (Teluk Jakarta)," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan.
Menurut Luhut, keputusan untuk melanjutkan kembali reklamasi di Teluk Jakarta telah melewati kajian yang melibatkan tujuh lembaga negara, mulai dari Kementerian LHK, BPPT, Kementerian KP, Kementerian Perhubungan, Kementerian Hukum dan HAM, Pemprov DKI serta PLN.
Sebelumnya, Pulau C, D dan G disegel pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Mei 2016 lalu.
Penyegelan itu karena terjadi pelanggaran oleh pengembang dalam reklamasi pulau di Pantai Utara Jakarta itu.
Menteri Koordinator Kemaritiman saat itu, Rizal Ramli, mengeluarkan surat keputusan tiga menteri yang membatalkan proyek reklamasi tersebut.
Tiga menteri tersebut, yakni Menteri Rizal sendiri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Selengkapnya bisa dibaca di sini.
2. Larangan Terhadap Samsung Galaxy Note 7
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Internasional, Dewa Made Sastrawan memberikan himbauan kepada pengguna jasa penerbangan agar mematuhi ketentuan maskapai penerbangan untuk tidak mengisi ulang atau tidak menghidupkan atau memasang airplane mode untuk smartphone Samsung Galaxy Note 7, di dalam pesawat saat terbang.
"Juga tidak menyimpan smartphone Samsung Galaxy Note 7 di bagasi penerbangan," lanjut dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah maskapai nasional ikut melarang penggunaan Samsung Galaxy Note 7 sebagai reaksi atas pengumuman dari otoritas penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA).
Minggu lalu, FAA memasukkan peringatan khusus mengenai Galaxy Note 7 dalam laman informasi “barang berbahaya” di pesawat setelah muncul beberapa kasus kebakaran terhadap ponsel tersebut.
Gara-gara kasus Galaxy Note itu, Kekayaan Lee Kun Hee, pimpinan tertinggi Samsung, berkurang hampir 1,2 miliar dollar AS atau setara Rp 15,7 triliun dalam waktu dua hari saja.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
3. Jokowi Terkuat?
Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte mengatakan Jokowi mengalami kenaikan elektabilitas paling tinggi dibanding tokoh lainnya, yaitu 41,9 persen pada Agustus 2016.
Angka itu meningkat dibandingkan Oktober 2015, naik 5,8 persen dari 36,1 persen.
"Jokowi figur yang paling kuat di Indonesia," kata Philips di kantor CSIS, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
4. Filipina Usir Tentara AS
Selama ini, pasukan khusus AS berada di kawasan konflik itu untuk melatih pasukan Filipina tetapi dilarang untuk terlibat dalam baku tembak kecuali untuk membela diri.
Pengusiran pasukan AS ini terjadi sepekan setelah Duterte melontarkan hinaan kepada Presiden AS Barack Obama yang memicu batalnya pertemuan mereka di Laos.
Duterte sendiri tidak merinci soal waktu dan jumlah personel militer AS yang harus meninggalkan negeri itu.
Dia hanya mengatakan, eratnya hubungan persekutuan Filipina dengan negara-negara Barat merupakan akar dari langgenggnya pemberontakan umat Muslim negeri itu.
Baca beritanya di sini.
5. Reza Bela Gatot Brajamusti
Hal itu disampaikan oleh Reza sesudah membesuk Gatot dan istrinya, Dewi Aminah, di Rumah Tahanan Mapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram, Lombok, Selasa (13/9/2016).
"Saya tahu beliau lebih baik dari yang lain. Insya Allah baik-baik saja. Saya tahu yang sebenarnya," kata Reza sambil berjalan menjauhi para wartawan.
Selengkapnya bisa dibaca di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.