Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Sistem Pendidikan Kejuruan di Indonesia Dirombak

Kompas.com - 13/09/2016, 19:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan perombakan sistem pendidikan kejuruan atau sekolah vokasi di Indonesia.

Ia ingin peserta didik yang berasal dari pendidikan vokasi dapat langsung diserap sebagai tenaga kerja yang memiliki daya saing global.

"Saya minta dilakukan perombakan dan langkah perbaikan yang konkret terhadap sistem pelatihan pendidikan vokasi kita," ujar Jokowi, dalam rapat terbatas membahas pendidikan vokasi, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Jokowi menyebutkan, langkah pertama, harus dilakukan reorientasi pendidikan vokasi ke arah kebutuhan kerja.

Para peserta didik harus digenjot agar dapat memenuhi yang dibutuhkan dunia kerja. Reorientasi ini akan berimbas pada perubahan kurikulum, baik di ruang kelas maupun praktik lapangan.

Kedua, Jokowi meminta reorientasi pendidikan itu melibatkan dunia usaha dan industri.

Hal tersebut akan mempermudah menentukan jenis tenaga kerja seperti apa yang sedang dibutuhkan.

"Sektor-sektor unggulan, misalnya maritim, pariwisata, pertanian dan industri kreatif. Itu harus difokuskan," ujar Jokowi.

Ketiga, Jokowi juga minta proses pembukaan sekolah kejuruan di seluruh Indonesia harus dipermudah.

Lainnya, ia menekan, perlu dipastikan bahwa sekolah kejuruan itu terintegrasi dengan sistem pendidikan vokasi yang diterapkan pemerintah.

Jokowi menegaskan, dalam jangka waktu 10 hingga 20 tahun mendatang, Indonesia akan dibanjiri usia produktif sebesar 195 juta jiwa.

Oleh karena itu, mereka harus dipersiapkan sejak sekarang.

Apalagi, data menunjukkan bahwa angka pengangguran pada lulusan pendidikan vokasi adalah yang tertinggi, yakni 9,84 persen, dan disusul lulusan SMA dan SMP.

"Jika tidak disiapkan dengan baik, akan jadi potensi masalah. Utamanya potensi pengangguran di usia muda. Untuk itu kita harus fokus siapkan SDM Indonesia yang berkualitas sehingga bisa melakukan lompatan kemajuan mengejar ketertinggalan dengan negara lain," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com