Penelitian terhadap kemampuan teh dalam menangkal virus zika telah dilakukan oleh tim peneliti Brasil yang dilaporkan pada Virology 496 (2016), ternyata Epigallocathechin gallate(EFCG) dapat menghambat virus zika masuk ke dalam sel. Penelitian yang mirip pernah dilakukan di AIRC-Unair bahwa teh putih yang kandungan EFCG lebih tinggi dari jenis teh lain mampu mencegah infeksi flu burung, virus RNA, dan arbovirus. Minum teh dapat mencegah virus zika.
Waspada zika pada hewan
Virus zika adalah virus zoonosis, dari monyet ditularkan ke manusia. Selanjutnya, virus zoonosis bisa melakukan ”serangan balik” ke hewan. Informasi terakhir adalah baboon, kelelawar, mencit/tikus, orangutan, kambing, sapi, dan singa dilaporkan terindikasi terinfeksi virus zika. Hasil riset 2016 terhadap monyet di Brasil, telah ditemukan virus zika pada beberapa monyet. Akibatnya, beberapa negara melarang impor/masuk monyet dan beberapa hewan piaraan.
Bahkan, peneliti Australia tahun 2015 mendeteksi adanya virus zika pada monyet di Indonesia. Pada 2016 juga diisolasi virus zika pada marmoset (Callithrix jacchus). Peran dokter hewan dibutuhkan pada pencegahan awal penyakit zoonosis.
Problem zika yang berkaitan dengan efek microcephaly pada janin sampai saat ini belum terjawab dengan baik, terutama mekanisme menembus hambatan (barrier) plasenta antara ibu dan janin. Barrier ini sangat kuat untuk melakukan penapisan terhadap gangguan (kuman dan toksin) terhadap janin. Terjadinya pelintasan zika ke tubuh janin diduga karena belum matang plasenta bayi. Akibatnya, virus menginfeksi sel trofoblas plasenta, tetapi kematangan plasenta sangat dipengaruhi faktor genetik dibandingkan ganasnya sebuah virus.
Selain itu, mikrosepali juga bisa disebabkan oleh kuman lain, seperti toksoplasma, treponema, varicella-zoster,parvovirus B19, rubela, dan herpes simplex virus (HSP).
Sangat menarik, meskipun belum jelas benar siapa yang akan mendapat aplikasi vaksin zika, sampai saat ini tercatat 14 perusahaan vaksin mengembangkan vaksin zika: 7 berasal dari AS, 4 dari Perancis, 2 dari Brasil, dan 1 dari India. Menjadi 15 jika ”konstruksi virus zika” AIRC-Unair juga dihitung.
Penyediaan vaksin adalah suatu tantangan. Namun, tentunya Indonesia akan mampu jika otoritas kesehatan mengharuskan adanya program vaksinasi zika. Kita memiliki PT Bio Farma, satu-satu industri vaksin BUMN Indonesia, yang terbukti mampu mengembangkan sistem vaksin prepandemik.
Yang pasti, secara global, zika menarik perhatian, sampai-sampai calon presiden AS meminta kongres menyetujui anggaran untuk riset zika, termasuk vaksinnya.
Guru Besar dan Ketua AIRC,
Universitas Airlangga
Versi cetak artikel ini terbit di harian "Kompas" edisi 7 September 2016, di halaman 6 dengan judul "Zika Datang ke Indonesia"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.