Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Khofifah Minta Orang Tua Tidak "Gaptek"

Kompas.com - 07/09/2016, 17:44 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Perkembangan teknologi terkadang disalagunakan oleh sejumlah pihak.

Misalnya, dijadikan tempat bagi para predator anak-anak untuk mencari korban. Untuk itu, orangtua diimbau agar melek terhadap perkembangan teknologi saat ini.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menuturkan, terungkapnya kasus prostitusi gay yang menjadikan anak-anak sebagai korban, tidak terlepas dari perkembangan teknologi.

Mereka memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi untuk menjaring korban. (Baca: Ini Cara Pelaku Prostitusi Anak untuk Klien Gay Rekrut Korbannya)

“Jadi plus minus dari sebuah interaksi komunikasi lewat gadget ini memang orangtua mungkin sudah tidak boleh lagi yang gaptek (gagap teknologi),” kata Khofifah di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Dengan memahami teknologi, lanjut dia, orangtua dapat menelusuri perilaku anak-anak mereka.

Dengan demikian, langkah preventif pun dapat diambil, saat para orangtua telah mendapati gelagat mencurigakan dari anak-anak mereka.

“Orangtua harus bisa menelusuri anaknya ini berkomunikasi dengan siapa saja dan apa yang kemudian dikomunikasikan dengan seluruh teman-temannya,” ujarnya.

Bareskrim Polri mengungkap kasus jaringan prostitusi anak di bawah umur untuk kaum gay, di wilayah Cipayung, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/8/2016). Pengungkapan ini terbongkar melalui patroli cyber.

Dalam penggerebekan yang dilakukan di Hotel Cipayung Asri, Jakarta Timur itu, polisi mengamankan satu tersangka berinisial AR (41).

(Baca: Mensos: Tujuh Anak Korban Kejahatan Prostitusi Ingin Ada Kebahagiaan di Rumah)

Selain menangkap AR, polisi juga mengamankan tujuh korban anak laki-laki, enam orang di bawah umur dan satu korban berusia 18 tahun.

AR kerap menampilkan foto-foto korban di akun Facebook dengan tarif yang telah ditentukan.

Kepada pelanggan, mucikari mematok tarif Rp 1,2 juta. Sementara anak-anak korban diberi Rp 100 - Rp 200 ribu.

Kompas TV Polisi Ciduk 3 Tersangka Prostitusi Gay Online

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com