Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani, Sri Sultan HB X, dan Planet Layak Huni, Inilah Berita Kemarin yang Perlu Anda Tahu

Kompas.com - 26/08/2016, 07:15 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Kamis (25/8/2016) kemarin, berita ringan bertemakan astronomi sempat "mencuri" perhatian pembaca di Kompas.com, yaitu terkait temuan planet layak huni yang dianggap "dekat" dengan sistem tata surya kita.

Dari ranah nasional dan ekonomi, upaya "bersih-bersih" dalam rangka pemangkasan anggaran yang dilakukan Sri Mulyani juga menjadi perhatian pembaca. Berita ini mencuat di luar berita-berita bertemakan Pilkada DKI dan berita sidang pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

Sri Mulyani mengatakan, pihaknya menemukan ada tunjangan profesi guru yang over budget mencapai Rp 23,3 triliun. Angka itu menambah keyakinan Sri Mulyani untuk lebih gencar menghemat anggaran. Pemangkasan belanja APBNP diperkirakan mencapai Rp 137,6 triliun.

Dari daerah, ada satu berita kemarin yang perlu Anda tahu, yaitu pernyataan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menegaskan bahwa ia tidak pernah mengkhianati Republik Indonesia.

Di luar itu, Indonesia kemarin mengenang penyanyi senior Eddy Silitonga. Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016) pukul 00.05 WIB.

Ada pula kabar produsen "Jessica Coffeemix" yang menghentikan produksi dan menyampaikan permintaan maaf. Dari belahan dunia lain, Anda juga perlu membaca soal Airlander 10, yang diklaim sebagai pesawat terbang terbesar di dunia, jatuh dalam uji terbang keduanya.

Simak 6 berita kemarin yang perlu Anda ketahui berikut ini:

1. Sri Mulyani: Anggaran Tunjangan Profesi Guru Kelebihan Rp 23,3 Triliun

Yoga Sukmana Menteri Keuangan Sri Mulyani di Perkantoran Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (17/8/2016)
Menteri Keuangan Sri Mulyani memutuskan untuk menunda pengucuran dana transfer ke daerah pada APBNP 2016 sebesar Rp 72,9 triliun.

Dari jumlah tersebut, Rp 23,3 triliun merupakan dana tunjangan profesi guru seluruh Indonesia yang merupakan dana transfer khusus (DTK).

"Kami melakukan penyesuaian untuk yang DAK non-fisik, terutama untuk tunjangan profesi guru. Ini saya mohon jangan seolah-olah (pemerintah) dibaca tidak punya komitmen ke pendidikan," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Ia menuturkan, penundaan pengucuran tunjangan profesi guru dilakukan setelah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan penelusuran anggaran atas dana transfer ke daerah tahun anggaran 2016.

Seperti diketahui, pemerintah sedang melakukan penghematan besar-besaran untuk mencegah melebarnya defisit dana anggaran APBN-P 2016.

Pada APBN-P 2016, total dana anggaran tunjangan profesi guru sebesar Rp 69,7 triliun. Namun, setelah ditelusuri, Rp 23,3 triliun merupakan dana yang over budget atau berlebih. Sebab, dana anggaran guru yang tersertifikasi ternyata tidak sebanyak itu.

"Jadi gurunya memang enggak ada atau gurunya ada, tetapi belum bersertifikat, itu tidak bisa kami berikan tunjangan profesi. Kan tunjangan profesi secara persyaratan (berlaku) bagi mereka yang memiliki sertifikat. Coba bayangkan sebesar itu, Rp 23,3 triliun sendiri," kata Sri Mulyani.

Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: "Penundaan Penyaluran Anggaran Tunjangan Profesi Guru Harus Dijelaskan"   dan juga "Pemangkasan Belanja APBNP 2016 Meningkat Jadi Rp 137,6 Triliun"


2. Planet Layak Huni Terdekat Ditemukan, Cuma di Seberang Kompleks Tata Surya Kita

ESO/M. Kornmesser/Nature Ilustrasi planet Proxima b bersama bintangnya, Proxima Centauri.
Dunia baru yang bisa dihuni manusia pada masa depan mungkin berada di seberang kompleks rumah kita dalam perspektif astronomi.

Tim astronom, lewat publikasinya di jurnal Nature pada Rabu (24/8/2016), mengungkapkan bahwa Proxima Centauri, sistem keplanetan terdekat dengan tata surya, memiliki planet yang kemungkinan besar layak huni.

Planet baru itu dinamai Proxima b. Astronom menguak keberadaannya dengan mendeteksi "goyangan" bintang saat si planet melintas, metode yang dikenal dengan radial velocity.

Deteksi dilakukan dengan instrumen high accuracy radial velocity planet searcher (HARPS) yang berada di gurun Atacama, Cile.

"Kita sedang bicara tentang sebuah planet yang memiliki kesamaan dengan Bumi," kata Guillem Anglada Escude, astronom dari Queen Mary University of London yang memimpin studi.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: "Planet Layak Huni Terdekat dari Tata Surya, Seperti Apa Rasanya jika Hidup di Sana?"  dan juga "Mungkinkah Manusia Mendarat di Planet Layak Huni Terdekat dari Tata Surya?"

3. Sri Sultan HB X: Kalau Tidak Setuju, Jangan di Yogyakarta, Itu Prinsip Saya

Fachri Fachrudin Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X Menyampaikan Pidatonya dalam Rapat Koordinasi Pembentukan Kader Pembina Bela Negara dengan Satuan Pelaksana yang di hadiri oleh Gubernur dan Rektor Perguruan Tinggi seluruh Indonesia TA. 2016 di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa ia tidak pernah mengkhianati Republik Indonesia.

Sultan menyampaikan hal tersebut saat berpidato pada Rapat Koordinasi Pembentukan Kader Pembina Bela Negara dengan Satuan Pelaksana yang dihadiri oleh Gubernur dan Rektor Perguruan Tinggi seluruh Indonesia TA 2016, di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

Pernyataan itu juga menanggapi kasus yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I, Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta, Jumat (15/7/2016) siang.

Peristiwa itu berawal dari rencana aksi damai mahasiswa Papua dan aktivis pro-demokrasi mendukung Persatuan Pergerakan Pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

"Saya tidak pernah mengkhianati Republik (Indonesia). Yogyakarta untuk Indonesia," ujar Sultan.

Simak berita selengkapnya di sini.


4. Eddy Silitonga Meninggal Dunia

KOMPAS Eddy Silitonga.
Penyanyi senior Eddy Silitonga meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016) pukul 00.05 WIB.

"Iya, tadi malam (meninggal) jam 12.05 dini hari," kata putranya, Mario, saat dihubungi Kompas.com, Kamis pagi.

Ia mengatakan, sebenarnya pada 19 Agustus 2016 lalu kondisi ayahnya berangsur membaik. Namun, sehari setelahnya, tiba-tiba kondisinya memburuk hingga Rabu malam kemarin.

"Semalam tiba-tiba ngedrop. Itu kan dipompa (proses pengeluaran racun), tapi mungkin Bapak udah capek ya. Jadi henti napas," ucap Mario.

Saat ini, jenazah Eddy disemayamkan di rumah duka RS Fatmawati dan rencananya dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jakarta Selatan, Sabtu (27/8/2016).

Hidup penyanyi senior Eddy Silitonga, yang meninggal dunia di Jakarta pada Kamis (25/8/2016) dini hari, penuh warna.

Ia pernah menjadi kondektur bus kota. Ia pernah pula menjuarai sejumlah lomba nyanyi tingkat daerah dan nasional dan menjadi pencetak hit.

Ia juga pernah bangkrut dalam bisnis. Ia pun pernah menjadi Duta Kebudayaan Indonesia.

Baca selengkapnya di sini.  Baca pula: Eddy Silitonga Pernah Jadi Kondektur Bus dan Duta Kebudayaan.

5. Produsen "Jessica Coffeemix" Minta Maaf

Facebook Kemasan kopi "Jessica Coffemix" buatan Haris G Bastian dari Surabaya, Jawa Timur.
Produsen kopi kemasan "Jessica Coffeemix " meminta maaf dan menghentikan produksi dan pemasaran produknya. Sefri Haris, pemilik usaha kopi kemasan tersebut, mengaku sudah menghentikan produksi dan pemasarannya sejak Selasa (22/8/2016) lalu.

Warga Jalan Kedinding Lor itu pun sudah memusnahkan stok bungkus kopi yang masih tersisa.

"Sudah saya hentikan, sisa bungkus kopinya sudah saya bakar," kata bapak dua anak ini, Rabu (24/8/2016) malam.

Dia juga meminta maaf kepada semua pihak, terutama kepada Jessica Kumala Wongso, yang merasa terusik dengan produk dagangannya. Dia memastikan bahwa apa yang dilakukan semata-mata sebagai bentuk bisnis untuk menghidupi keluarga.

"Ini tidak ada kaitannya dengan kasus hukum Mbak Jessica," ucapnya.

Sefri menerima jika produknya disebut melanggar hukum karena menampilkan nama dan gambar wajah Jessica tanpa meminta izin kepada yang bersangkutan. Dia berharap tidak ada konsekuensi hukum yang akan ditanggungnya atas perbuatannya itu.

"Kalau bisa saya tidak sampai diproses, apalagi sampai dibawa ke Jakarta," kata Sefri.

Beberapa waktu terakhir, produk kopi Sefri dibanjiri pemesan setelah dia mengunggahnya melalui jejaring sosial facebook. Pembelinya lebih banyak dari luar Surabaya, seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

Baca pula: Pengacara Jessica Minta Penjualan "Jessica Coffeemix" Dihentikan.

6. Pesawat Terbang Terbesar di Dunia Jatuh dalam Uji Coba Kedua

BBC Pesawat terbang terbesar di dunia, Airlander menukik saat hendak mendarat di penghujung uji terbang keduanya di Inggris.
Airlander 10, yang diklaim sebagai pesawat terbang terbesar di dunia, jatuh dalam uji terbang keduanya.

Pesawat terbang dengan julukan "The Flying Bum" karena bentuk bagian belakangnya yang bundar, jatuh saat mendarat di lapangan terbang Cardington, Inggris, Rabu (24/8/2016) pagi, di pengujung uji terbang keduanya.

Pesawat dengan nama resmi Martha Gwyn ini menarik perhatian publik tak hanya karena ukurannya yang besar, tetapi juga karena bentuknya yang unik.

"Kami sudah melakukan taklimat menyusul uji terbang kedua ini. Semua kru selamat dan tak ada yang terluka," kata juru bicara pembuat pesawat ini, Hybrid Air Vehicle (HAV).

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com