Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Tak Akan Hadiri Upacara 17 Agustus di Istana

Kompas.com - 16/08/2016, 17:41 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan tak akan menghadiri upacara HUT Kemerdekaan Indonesia ke-71 di Istana Negara, pada Rabu (17/8/2016) besok. Hal ini karena Ketua Umum Partai Demokrat itu masih berada di luar kota.

"Ada suatu kegiatan yang tak bisa ditinggalkan. Beliau kan acara macam-macam, jadi pembicara soal lingkungan dan lain-lain," kata Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Karena kesibukannya ini juga, lanjut Ruhut, SBY hari ini tidak menghadiri rangkaian sidang Paripurna MPR/DPR/DPD di Kompleks Parlemen.

(Baca: Setelah 10 Tahun Absen, Megawati Akan Ikuti Peringatan HUT RI di Istana)

Dua mantan Presiden lainnya yakni Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie menghadiri acara dim ana Presiden Joko Widodo tiga kali menyampaikan pidato kenegaraan itu.

Ruhut memastikan, ketidakhadiran SBY di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD dan di upacara kemerdekaan di Istana besok bukan karena masalahnya dengan Megawati atau pun Jokowi.

"Kalau enggak ada halangan Bapak datang. Buktinya Pak Boediono (wapres era SBY) datang, anaknya ketua fraksi saya (Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas) datang. Bapak itu menghormati kok," ucap Ruhut.

(Baca: Lewat Twitter, SBY Sampaikan Tak Hadiri Upacara di Istana)

Pada sidang tahunan MPR/DPR/DPD serta upacara 17 Agustus tahun 2015 lalu, SBY juga tak hadir karena merayakan HUT kemerdekaan RI di Pacitan.

Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan sebelumnyamengatakan, SBY tahun ini kembali merayakan hari kemerdekaan di Pacitan dan berkeliling ke sejumlah daerah lainnya.

"Setelah tidak presiden lagi, SBY membuat agenda memperingati kemerdekaan di kampung halaman Pacitan, nanti ada panjat pinang, nonton bareng," kata Hinca.

Saat SBY berkuasa selama 10 tahun dari 2004-2014, Megawati Soekarnoputri lah yang tak pernah menghadiri acara sidang tahunan di Kompleks Parlemen ataupun upacara di Istana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com