BNPB, kata Sutopo, memperkirakan puncak potensi karhutla masih berlangsung pada September hingga Oktober 2016.
Maka dari itu, BNPB bersama pihak-pihak terkait akan meningkatkan upaya pencegahan dan pemadaman karhutla seperti patroli, sosialisasi dan penegakan hukum terus diintensifkan.
Selain itu, BNPB juga mengerahkan 7 helikopter water bombing, 2 pesawat water bombing, dan 2 pesawat hujan buatan untuk mendukung satgas udara dalam pengendalian kebakaran hutan.
Sutopo menambahkan, pemantauan satelit Lapan pada 11/8/2016 sore terdeteksi ada 242 hotspot.
Untuk tingkat kepercayaan "Sedang" (30 - 79%), sebanyak 163 hotspot, sedangkan untuk tingkat kepercayaan "Tinggi" (80 - 100 %) sebanyak 79 hotspot.
Sebaran hotspot dengan tingkat kepercayaan "Sedang" ada di 4 titik di Jawa Tengah, 4 titik di Jawa Timur, 71 titik di Kalimantan Barat, 7 titik di Kalimantan Selatan, 23 titik di Kalimantan Tengah, dan 15 titik di Kalimantan Timur.
Sedangkan titik panas di Kepulauan Bangka Belitung terdapat di 3 titik, Nusa Tenggara Barat ada 4 titik, Nusa Tenggara Timur ada 21 titik, Papua ada 5 titik, Sulawesi Barat ada 2 titik, Sulawesi Selatan di 3 titik, dan Sulawesi Tenggara ada 1 titik.
Mengenai sebaran hotspot dengan tingkat kepercayaan "Tinggi" ada 1 di Jawa Tengah, di Kalimantan Barat ada 55, di Kalimantan Tengah ada 5, di Kalimantan Timur ada 9, di Lampung ada 2, di Maluku ada 1, di Nusa Tenggara Timur ada 5, dan Sulawesi Selatan ada 1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.