Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

130 Pengacara Siap Bela Haris Azhar

Kompas.com - 08/08/2016, 16:42 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar telah menunjuk Luhut Pangaribuan sebagai kuasa hukum dalam menghadapi laporan yang dilayangkan Polri, TNI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) ke Bareskrim.

Namun, tak hanya Luhut, ada ratusan pengacara lain yang siap membantu Haris dalam menghadapi gugatan itu.

“Ada 130 pengacara yang secara spontan ikut memberikan perhatian, perlindungan dan bantuan mana kala terjadi sesuatu yang tidak benar kepada saudara Haris,” kata Luhut di Kantor Seknas Peradi, Senin (8/8/2016).

(Baca: Todung Mulya Lubis Sejajarkan Haris Azhar dengan Munir di Era Soeharto)

Luhut yang juga menjabat Ketua Umum Peradi itu mengungkap, pengacara yang memberikan bantuan kepada Haris tak hanya berasal dari Peradi. Organisasi advokat lain pun turut serta memberikan bantuan itu. 

"Advokat ini peduli terhadap pemberantasan narkoba. Tanpa melihat dari organisasi dimana mereka bernaung, bahkan Presiden menganggap masalah narkoba ini adalah masalah yang serius,” ujarnya.

Ia menambahkan, sejauh ini belum ada tindakan apapun yang ditempuh Polri, TNI maupun BNN terhadap Haris. Kendati demikian, ia menegaskan, jika pihaknya siap mendampingi Haris apabila dirinya akan dipanggil untuk dimintai keterangan.

Haris Azhar dilaporkan dengan tuduhan pencemaran nama baik setelah menyampaikan cerita Freddy Budiman, gembong narkoba yang sudah dieksekusi mati.

Haris menyebut, ada peran ketiga instansi itu di balik bisnis yang dijalankan Freddy. Informasi itu diberikan Haris berdasarkan keterangan yang diberikan Freddy 2014 silam.

Bongkar Mafia Narkoba 

Dalam kesempatan itu, Haris mengucapkan terima kasih kepada para pengacara yang berniat membantu. Menurut dia, tak hanya pengacara yang berdomisili di Jakarta yang ingin memberikan bantuan, tetapi juga pengacara dari daerah lain.

“Ada temen dari Aceh, Poso, Papua, Makassar. Bakan ada dari Makassar itu 30 nama siap bergabung,” ujar Haris.

Menurut Haris, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengungkap bisnis gelap narkoba yang teradi beberapa waktu terakhir.

Ia beralasan, jika keterangan Freddy diungkap tahun 2014, maka informasi itu hanya akan dianggap angin lalu.

(Baca: Pelaporan Haris Azhar, Pesan Salah ke Publik dalam Upaya Pemberantasan Narkoba)

Sebab, publik dan aparat penegak hukum saat itu tengah sibuk dengan perayaan Pemilu dan Pilpres 2014. Sementara itu, jika diungkap tahun berikutnya, ia menilai, pemerintah belum siap lantaran masih dalam masa transisi.

Polemik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri yang terjadi, menjadi salah satu indikasi jika pemerintah masih perlu melakukan pembenahan.

“Karena itu, setelah semua selesai, ini merupakan waktu yang tepat untuk mengungkap mafia narkoba yang menggurita,” tandasnya.

Kompas TV Kapolri: Pengawasan Internal, Penyidikan Internal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com