Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhan Sebut Tenaga Kerja Asing Ancaman Nonmiliter

Kompas.com - 02/08/2016, 18:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS. com - Tenaga Kerja Asing dinilai bisa jadi ancaman nonmiliter bagi negara. Kehadiran mereka harus selalu diawasi.

"Kalau ini sudah tidak terkendali, sudah tidak ada kebijakan yang mengatur bagaimana aspek ancaman terhadap pertahanan negara, ini bisa dijadikan ancaman baru dari sisi bukan militer," kata Kepala Sub Direktorat Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Kolonel Infantri Sudi Prihatin, di Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Dia menjadi pembicara pada Seminar Nasional "Efek Domino Serbuan Tenaga Kerja Asing".

(Baca: "Banjir" Tenaga Kerja Asing ke Indonesia, Menaker Sebut Visa Turis Banyak Disalahgunakan)

Sudi mengatakan, jika dulu pemerintah Indonesia hanya menghadapi ancaman militer, sekarang pemerintah menghadapi tantangan dalam pertahanan negara berupa ancaman nonmiliter.

"Namun, ancaman yang sekarang ini sudah masuk ranah ancaman non militer, salah satunya adalah contoh adalah flu burung, masalah terorisme, dan sebagainya," ujarnya.

Dia mengatakan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia tentunya harus didata dan diperiksa dengan baik agar tidak menimbulkan ancaman pertahanan negara di kemudian hari.

"Kedatangan tenaga kerja asing yang banyak secara luar biasa, kita pasti ada kecurigaan dari sisi keamanan," kata Prihatin.

(Baca: Luhut: Tak Masuk Akal kalau Tenaga Kerja Asing Asal China Ada 10 Juta Orang)

Berdasarkan data Kemenko Polhukam, jumlah tenaga kerja asing di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 77.307 orang.

Jumlah ini sempat mengalami penurunan di tahun 2012 sampai 2014 yakni, 72.427, 68.957 dan 68.762 orang.

Memasuki tahun 2015, kembali terjadi kenaikan jumlah tenaga asing yang cukup signifikan yakni sebanyak 79.664 orang.

Menurut data pemerintah, 3 besar negara asal TKA adalah China sebanyak14 ribu-16 ribu orang, Jepang 10-12 ribu orang, dan Korea Selatan sebanyak 7-9 ribu orang.

Kompas TV TNI Tangkap 5 WNA di Halim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com