Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teruji dari Zaman Orba sampai Reformasi, Alasan Jokowi Pilih Wiranto

Kompas.com - 27/07/2016, 12:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Istana memperkenalkan satu per satu profil singkat sembilan menteri baru yang akan dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu (27/7/2016) siang ini.

Menteri Sekretaris Negara memperkenalkan empat menteri yang berasal dari kalangan profesional. Setelah itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung memperkenalkan menteri yang berasal dari parpol.

Mereka diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan penjelasan lebih lanjut soal penunjukan itu.

Salah satu menteri dari parpol yang dikenalkan pertama kali adalah Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

"Wiranto saya yakin semuanya sudah kenal. Kita tahu Wiranto teruji, transisi dari Orde Baru ke reform," ujar Pramono di teras Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Selain itu, Pramono mengungkapkan alasan Presiden memilih Wiranto karena pernah menjadi Panglima ABRI dan juga Menko polhukam.

"Jadi, tak perlu diperkenalkan lebih lanjut," ucap Pramono.

Berikut biodata singkat Wiranto yang dihimpun dari Litbang Kompas:

 Nama Lengkap : Wiranto
Tempat, Tanggal Lahir : DI Yogyakarta, 4 April 1947
Agama : Islam
Jabatan : Ketua Umum Partai Hanura (2010-2015)

PENDIDIKAN :

  Umum :
- SD ( 1959 )
- SMP ( 1962 )
- SMA ( 1965 )
- Akademi Militer Nasional (AMN) ( 1968 )
- Jurusan Administrasi Negara, FISIP, Universitas Terbuka ( 1995 )
- Perguruan Tinggi Hukum Militer (PTHM) ( 1996 )
  Khusus :
- Latihan Dasar Pasukan Para (Latsar Para) ( 1968 )
- Kursus Dasar Cabang Infantri (Sussar Cab If) ( 1969 )
- Kursus Kejuruan Dasar Perwira Intelijen (Susjursar Pa Intel) ( 1972 )
- Kursus Lanjutan Perwira Infanteri (Suslapa If) ( 1976 )
- Kursus Perwira Pembinaan Latihan Satuan (Suspa Binlatsat) ( 1977 )
- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) ( 1984 )
- Lemhanas, ( 1995 )

PERJALANAN KARIER :

  Pekerjaan :
- Presiden Komisaris PT Ujung Genteng Indonesia (UGI) bergerak di bidang properti (2004)
  Pemerintahan :
- Salah satu calon Wakil Presiden RI (1999-2004) dalam Sidang Umum MPR 1999. Ia dicalonkan oleh Fraksi Perserikatan Daulat Ummat, namun mengundurkan diri dalam pencalonan itu (21 Oktober 1999)
  Menteri :
- Menteri Pertahanan dan Keamanan Kabinet Reformasi ( 1998 - 1999 )
- Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Kabinet Abdurrahman Wahid ( 1999 - 2000 ) "Dinonaktifkan, berkaitan dengan kasus pelanggaran HAM di Timtim dan sebagai Calon Wakil Presiden RI 1999-2004, mengundurkan diri 21-10-1999"
  TNI/POLRI :
  Kepangkatan :
- Letda ( 1968 )
- Lettu ( 1971 )
- Kapten ( 1973 )
- Mayor ( 1979 )
- Letkol ( 1982 )
- Kolonel ( 1989 )
- Brigjen ( 1993 )
- Mayjen ( 1994 )
- Letjen ( 1996 )
- Jenderal ( 1997 )
  Jabatan :
- Komandan Peleton Batalyon Infanteri 713 ( 1969 )
- Wakil Komandan Kompi (Wadanki) Batalyon Infanteri 713 ( 1971 )
- Kepala Seksi (Kasi) Batalyon Infanteri 713 ( 1972 )
- Komandan Kompi Markas (Dankima) Batalyon Infanteri 713 ( 1973 )
- Kasi 4 Batalyon Infanteri 713 ( 1975 )
- Kasi 2 Brigif (Brigade Infanteri) 18 ( 1976 )
- Kasi 2 RTP (Resimen Tim Pertempuran) 18 ( 1978 )
- Komandan Batalyon Infanteri (Dan Yonif) 713 ( 1980 )
- Komandan Batalyon Infanteri (Dan Yonif) 712 ( 1982 )
- Kepala Biro Teknik Dirbang ( 1983 )
- Kadep Milnik Pusif ( 1984 )
- Kepala Staf Brigade Infanteri IX/Kostrad ( 1985 )
- Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Kostrad (Waasops Kas Kostrad) ( 1987 )
- Asisten Operasi Divisi II/Kostrad ( 1989 )
- Ajudan Presiden Soeharto ( 1989 - 1993 )
- Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) Jaya ( 1993 - 1994 )
- Pangdam Jaya ( 1994 - 1996 )
- Pangkostrad ( 1996 - 1997 )
- KSAD ( 1997 - 1998 )
- Panglima ABRI/TNI ( 1998 - 1999 )

KEGIATAN LAIN :

- Ketua Pengurus Daerah Perbakin Jaya (Persatuan Menembak Indonesia)
- Wakil Ketua Pengurus Nasional Taekwondo
- Wakil Ketua Komisi Tinju Indonesia (KTI)
- Ketua Umum Federasi Karatedo Indonesia (FORKI)
- Pendiri Lembaga Kajian IDe Indonesia (Institute for Democracy)
- Ketua Umum Gabungan Atlet Bridge Seluruh Indonesia (GAPSI) ( 1994 - 1998 )
- Calon Presiden dari Partai Golkar hasil Konvensi 20 April ( 2004 )
- Pendiri/Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ( 2006 )
- Ketua Umum Partai Hanura ( 2010 - 2015 )

PENGHARGAAN :

- Bintang Mahaputera Adipradana
- Bintang Yudha Dharma Utama
- Bintang Veteran Timtim
- Bintang Kartika Paksi Pratama
- Bintang Kartika Paksi Eka Nararya
- Bintang Yudha Dharma Pratama
- Bintang Yudha Nararya
- Bintang Dharma
- Satya Lencana Penegak G.30.S./PKI
- Satya Lencana Operasi Seroja
- Satya Lencana Dwidya Sistha
- Satya Lencana Prajurit Setia 24 Tahun
- Medali Wira Karya
- Wira Karya Kencana
- Bintang Pingat Jasa Cemerlang oleh Pemerintah Singapura (saat menjabat KSAD)
- Penghargaan dari Perintah Spanyol, Austria, Belanda, dan Malaysia
- Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang dari Pemerintah Brunei Darussalam (saat menjabat Pangab/Menhankam)
- Gelar Tan Sri dari Pemerintah Singapura
- Gelar Kanjeng Pangeran (KP) dari Keraton Kasunanan Surakarta ( 2003 )

KELUARGA :

- Rugaiya (isteri)
- 1. Amelia Sianti (anak)
- 2. Ika Mayasari (anak)
- 3. Zaenal Nur Rizki (anak)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com