JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah korban tenggelamnya kapal yang ditumpangi warga negara Indonesia di Pantai Batu Layar, Johor, Malaysia, berjumlah lima belas orang. Korban terdiri dari delapan laki-laki, enam perempuan, dan satu bayi perempuan.
"Lima jenazah berhasil di indentifikasi," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulis, Rabu (27/6/2016).
Lima jenazah yang berhasil di indentifikasi terdiri dari empat jenazah perempuan dan satu jenazah laki-laki.
Mereka yakni Yolanda Alinda Sera beserta bayinya asal Nusa Tenggara Timur; Trisha Manullang atau Maya asal Medan, Sumatera Utar; dan Ernawati atau Fatmawati asal Belawan Medan.
(Baca: BNP2TKI: Kapal TKI yang Tenggelam di Malaysia Berlayar Tak Resmi)
Selain itu Rusida asal Sumenep, Madura, Jawa Timur dan Sakmah asal Lombok Timur. Kelima jenazah akan dipulangkan pada hari ini.
Hanya satu jenazah yang masih dalam proses identifikasi bernama Rikayati Karnadi asal Jepara, Jawa Tengah. Jenazah masih dibuatkan surat pernyataan klaim.
"KJRI Johor telah berkoordinasi dengan BP3TKI Semarang untuk persiapan pemulangan jenazah," ucap Iqbal.
Hingga kini, Iqbal mengatakan terdapat dua jenazah perempuan dan tujuh jenazah laki-laki yang belum diklaim oleh keluarga.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor, otoritas Malaysia menemukan korban yang merupakan TKI itu pada Minggu (24/7/2016) pagi pukul 05.00 waktu setempat.
(Baca: Tim DVI Polri Identifikasi Korban Kapal Tenggelam di Malaysia)
Pihak KJRI telah mengirimkan tim perlindungan WNI ke lokasi dan bertemu pihak imigrasi serta kepolisian. Kapal yang tenggelam tersebut diduga berlayar tidak resmi.
Dari hasil wawancara diketahui bahwa kapal yang membawa para TKI itu mengalami mati mesin pada Sabtu (23/7/2016) sekitar pukul 23.00 Wib. Kapal kemudian dihempas oleh gelombang laut lalu tenggelam.
Kejadian tersebut baru diketahui sejumlah nelayan pada Minggu sekitar pukul 05.00 Wib. Kapal tersebut dalam pejalanan dari Johor menuju Batam dengan membawa 62 orang.
Dengan demikian saat ini masih 20 penumpang lainnya yang dalam proses pencarian oleh Tim SAR. Dari 34 orang yang sejauh ini berhasil diselamatkan diketahui berasal dari NTB (10), Jawa Timur (9), Aceh(4), Sumatera Utara (4), NTT (3), Banten (2), Jambi (1) dan Sumatera Barat (1).