Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Tekan Gratifikasi dan Suap, ICW Usulkan MA Tiru Cara Sistem Peradilan Belanda

Kompas.com - 24/07/2016, 06:36 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menjadikan Mahkamah Agung Belanda sebagai salah satu contoh perilaku positif sebuah badan peradilan.

Peneliti ICW Aradila Caesar menganggap, kamar pidana Mahkamah Agung patut mencontoh sistem yang diterapkan di Belanda tersebut.

Ia menjelaskan, kamar pidana MA Belanda turut mendiskusikan hasil putusan tepat setelah vonis dijatuhkan. Vonis baru bisa dieksekusi jika hasil pleno hakim agung di kamar pidana telah diputus.

"Jadi kalau MA kamar pidananya ada 15 orang, putusan majelis hakim akan diputus lagi oleh 15 orang itu. Jadi akan menutup ruang korupsinya di situ," kata Aradila di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2016).

Dengan cara seperti ini, lanjut Aradila, terdakwa akan kesulitan jika berniat menyuap hakim agung.

Alasannya, terdakwa tak bisa haya menyuap tiga orang hakim agung dan harus menyuap seluruh 15 orang hakim demi mendapatkan vonis yang dia inginkan.

Dan, Aradila berpendapat, Ketua Kamar Pidana MA Artidjo Alkotsar tak mungkin dapat disuap.

"Kami coba dorong itu. Fungsi pleno dimaksimalkan," tuturnya.

Jika mengikuti sistem pleno kamar pidana di Belanda, kata dia, maka kemungkinan para hakim agung disuap terdakwa jauh lebih kecil.

Aparat penegak hukum juga akan lebih mudah melacak jika suap diberikan kepada 15 orang hakim agung.

Indikasi suap juga bisa dilihat dari hasil putusan jika bunyi putusan terdengar ganjil.

"Melacak 15 orang itu disuap akan lebih mudah daripada melacak suap tiga orang (hakim agung). Putusan akan terlihat ganjil, indikasi akan lebih besar," ujar Aradila.
Sementara, hakim agung Artidjo Alkostar belakangan kembali ramai dibicarakan.

Artidjo dikenal sebagai hakim "galak" dalam menjatuhkan hukuman, terutama bagi para koruptor.

Vonis berat menanti terpidana koruptor jika kasasi yang mereka ajukan ditangani Artidjo.

Namun, para koruptor ternyata tak kehilangan akal untuk mencari celah agar mendapat keringanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Nasional
Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Nasional
Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Nasional
Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Nasional
Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Nasional
Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Nasional
Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji 'Ilegal'

Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji "Ilegal"

Nasional
Merespons Survei Litbang 'Kompas', Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Merespons Survei Litbang "Kompas", Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com